Parapuan.co - Dibutuhkan banyak waktu dalam pengasuhan agar anak tumbuh dengan santun, terdidik, dan beradaptasi dengan kehidupan secara baik.
Tumbuh kembang anak adalah caranya untuk belajar, termasuk mengevaluasi diri karena kesalahan dan pengalaman.
Sebagai orang tua, kamu juga harus memahami apakah anak mengalami masalah perilaku sehingga mereka membuat kesalahan terus-menerus.
Masalah perilaku pada anak tidak bisa diabaikan, sebab akan mengganggu perkembangan psikologisnya di masa depan dalam kehidupan.
Baca Juga: Ini 3 Peran Orang Tua dalam Memberikan Kebebasan Bermain untuk Anak
Melansir Bright Side, berikut lima masalah perilaku anak yang tidak bisa diabaikan dan cara orang tua mengatasinya.
1. Bersaing dengan saudara
Ada saat anak yang memiliki saudara merasa tersaingi, termasuk dalam kecerdasan hingga mendapatkan perhatian orang tuanya.
Untuk menghindari konflik, berikan pengertian pada anak bahwa cinta dan perhatian yang kamu berikan pada semua anak itu sama.
Selain itu, prioritaskan waktu untuk quality time bersama masing-masing anak untuk menumbuhkan kelekatan dengan orang tua.
2. Tidak menghormati orang lain
Anak yang tidak menghormati orang lain termasuk merendahkan, bergosip, bullying, hingga mengejek.
Ketahuilah dengan bertanya pada anak tentang akar masalahnya, mengapa mereka bersikap tidak menghormati orang lain, dan apa yang mereka inginkan.
Anak harus belajar menghormati, mendengarkan, dan bersikap sopan dengan orang lain dalam interaksi sosialnya.
Baca Juga: Jadilah Teladan, Inilah 5 Cara Mengatasi Anak yang Suka Berbohong
3. Suka berbohong
Setiap kebohongan, ada alasannya. Anak melakukan kebohongan bisa jadi karena mereka terdesak, manipulasi, hingga menghindari tanggung jawab.
Ajarkan bahwa ketidakjujuran adalah perilaku negatif dan bisa menghancurkan kepercayaan dalam hubungan.
Cobalah mendisiplinkan dengan cara yang tepat, jadilah teladan kejujuran bagi anak, dan berikan afirmasi positif jika mereka menunjukkan kejujurannya.
4. Mencuri
Saat kamu mengetahui anak telah mencuri, tanyakan apa motifnya dan beri tahu bahwa mencuri adalah tindakan yang dilarang.
Mintalah anak untuk mengembalikan barang tersebut dan minta maaf kepada pemiliknya, inilah cara untuk mengajarkan tanggung jawab.
Jika kebiasaan itu konsisten, cari bantuan ke psikolog untuk mengatasi masalah perilaku mencuri pada anak tersebut.
Baca Juga: 5 Cara Mengajarkan Empati dan Kecerdasan Emosional pada Anak
5. Membiarkan perbuatan buruk orang lain
Saat orang lain melakukan perbuatan buruk, sering kali situasi ini sangat mengancam dan bahkan takut untuk melaporkan atau menghentikannya.
Ajarkan pada anak, jika tidak bisa melerai pertengkaran atau bullying yang dilakukan temannya, tidak apa-apa untuk meminta bantuan pada orang dewasa, misalnya guru.
Ini adalah cara untuk mengajarkan empati pada anak, serta mereka harus tahu bahwa perbuatan buruk itu tidak bisa dibiarkan agar tidak melukai orang lain. (*)