Parapuan.co - Menjelang Hari Ayah Sedunia yang jatuh pada 12 November, sebagai orang tua, Kawan Puan dan suami harus paham bahwa tidak hanya seorang ibu saja yang berperan dalam perkembangan anak.
Sebab seorang ayah juga memainkan peran penting dalam perkembangan anak.
Mulai dari bahasa bahkan hingga pertumbuhan kognitif di masa balita anak.
Dilansir dari Kompas.com, peran seorang ayah terhadap anak itu berlangsung hingga ia beranjak remaja, terutama dalam hal keterampilan sosial.
Baca Juga: Harpist Maya Hasan Ungkap Cara Bangkit dari Keterpurukan di Puan Talks
Diketahui pentingnya peran ayah dalam kehidupan anak ini terungkap dalam temuan jurnal ilmiah berjudul Early Childhood Research Quarterly dan Infant dan Child Development.
Penelitian tersebut mengungkap bahwa tekanan stres pada seorang ayah ketika menjalankan tugasnya sebagai orang tua itu berdampak pada si Kecil.
Akibatnya situasi tersebut mendatangkan efek yang berbahaya untuk buah hati, khususnya untuk perkembangan kognitif dan bahasa anak.
Efek terbesar akan terjadi ketika si Kecil berusia antara 2-3 tahun.
Buruknya lagi, dampak yang diterima anak itu tidak berkurang walaupun ibu sudah mengambil peran besar ketika mengasuh anak.
Tertulis juga bahwa peran ayah berpengaruh sangat besar pada perkembangan bahasa anak laki-laki daripada perempuan.
Usut punya usut, stres dan masalah kesehatan mental yang dialami orang tua itu berpengaruh besar dengan bagaimana seorang ayah berinteraksi dengan anak.
Hal tersebut dijelaskan oleh Claire Vallotton, Associate Professor di Michigan State University.
Menurut Claire banyak pendapat yang menyebutkan bahwa kondisi ayah tidak memiliki efek langsung pada anak, padahal kenyataannya tidak demikian.
Baca Juga: Tak Disangka, Ini Manfaat Mendengarkan Musik bagi Pikiran dan Suasana Hati
"Kondisi ayah benar-benar memiliki efek langsung pada anak-anak, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang," ujarnya.
Masih dari studi yang sama, dikatakan penelitian ini menggunakan data dari 730 keluarga.
Di mana selama penelitian berjalan, para peneliti mempelajari efek stres dan masalah kesehatan mental, seperti depresi pada orang tua, terhadap anak-anak mereka.
Dari penelitian tersebut, dapat diambil benang merah bahwa kesehatan mental ayah memiliki dampak jangka panjang ke anak.
Salah satunya berdampak pada keterampilan sosial anak.
Contohnya anak kurang mampu mengendalikan diri dan sulit untuk bekerja sama, khususnya pada saat buah hati menjelang dewasa.
Fakta lain yang terungkap yakni gejala depresi pada ayah saat memiliki anak balita lebih berpengaruh terhadap kemampuan sosial anak, dibandingkan gejala serupa yang dialami ibu.
Baca Juga: 4 Efek Mendengarkan Musik bagi Kesehatan Tubuh, Baik untuk Jantung!
Dengan mengetahui dampak dari kondisi mental ayah yang berpengaruh besar pada anak, maka hal ini menjadi catatan penting bagi para orang tua untuk menjaga kesehatan mental diri.
Hal ini bertujuan agar anak tidak terkena dampak buruk dari kesehatan mental ayah yang tidak dijaga.
(*)