Sutradara Invisible Hopes Pemenang FFI 2021 Minta Jokowi Perhatikan Anak yang Lahir di Lapas

Firdhayanti - Jumat, 12 November 2021
Lamtiar Simorangkir, sutradara Invisible Hopes (kanan) dan Kamel (kiri).
Lamtiar Simorangkir, sutradara Invisible Hopes (kanan) dan Kamel (kiri). Youtube.com/Festival Film Indonesia

Setelah itu, Lamtiar mengucapkan terima kasih pada banyak pihak yang telah membantunya menyelesaikan film dokumenter berjudul Invisible Hopes ini.

Ia berterima kasih pada berbagai pihak yang telah membantu proses pembuatan film Invisible Hopes, keluarga yang mendukungnya, serta ibu dan anak yang ada di lapas. 

"Semua ibu-ibu hamil narapidana dan anak dalam Invisible Hopes, terima kasih telah membuka cerita hidup kalian untuk kami masukkan di dalam film ini," katanya.

Baca Juga: Sutradara Hwang Dong Hyuk Konfirmasi Squid Game Season 2, Kapan Tayang?

Film dokumenter Invisible Hopes menjadi pemenang untuk kategori Film Dokumenter Panjang Terbaik, Festival Film Indonesia 2021.

Dalam kategori tersebut, film Invisible Hopes berhasil mengalahkan Bara (The Flame) karya Arfan Sabran, Catharina Leimena: The Show Must Go On karya Patar Simatupang, Kemarin karya Upie Guava dan Parherek (Penjaga Monyet) karya Onny Kresnawan. 

Kawan Puan, film Invisible Hopes sendiri mengisahkan tentang kehidupan anak-anak yang lahir dari ibu yang berada di lembaga permasyarakatan (lapas).

Filmdokumenter ini dibuat oleh Lam Horas Film, salah satu komunitas film di Jakarta. 

Kisahnya mengangkat potret kehidupan para perempuan hamil serta anak-anak yang lahir dan hidup di dalam penjara yang ada pada beberapa kota di Indonesia.

Rencana awal, Invisible Hopes ingin dibuat menjadi film pendek yang bisa menunjukkan realita kehidupan ibu dan anak di penjara.

Film ini dibuat agar bisa menginformasikan kepada masyarakat bahwa ada anak yang lahir dan hidup di balik jeruji besi.

Namun, dalam proses pembuatannya Invisible Hopes berkembang menjadi sebuah film panjang yang berdurasi 1 jam 45 menit.

Baca Juga: Isu Perempuan dalam Film Jadi Alasan Arawinda Kirana Mau Perankan Yuni

Pada 19 Februari 2021 tim produksi menggelar pemutaran terbatas di Plaza Senayan XXI.

Selain pemutaran terbatas, tim produksi juga menggelar diskusi film Invisible Hopes bersama Kementerian Hukum dan HAM RI, Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Komnas HAM, dan Ombudsman RI.

(*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania