2. Sering Eksfoliasi Baik untuk Kulit
Dr. Marianna Blyumin-Karasik, dermatologis di Precious Skin Institute, mengatakan bahwa secara umum skin barrier yang sehat terdiri dari beberapa komponen.
Kendati demikian, menurutnya, tiga yang paling penting adalah mempertahankan tingkat hidrasi yang tepat (kelembapan permukaan yang memperkuat pelindung dan fungsi segel lapisan atas kulit), keseimbangan pH, dan keseimbangan mikrobioma.
"Mitos terbesar yang pernah saya dengar tentang fungsi skin barrier adalah bahwa eksfoliasi yang intens setiap hari sangat bagus untuk penghalang kulit," katanya.
“Tidak, eksfoliasi mechanical atau chemical yang agresif dapat menghilangkan pelindung skin barrier dari ketiga faktor tersebut. Dengarkan kulitmu, jika terjadi pengelupasan, terasa menyengat, terlihat lebih merah, maka perlambat eksfoliasi dan lembapkan kulit,” ujarnya mengingatkan.
Baca Juga: 5 Cara Alami Memperbaiki Skin Barrier yang Rusak, Salah Satunya Pakai Minyak Zaitun
3. Kurangi Kelenjar Minyak di Kulit
“Kulit wajah memiliki lebih banyak kelenjar minyak, dan oleh karena itu produksi emolien alami untuk memperkuat mekanisme hidrasi penghalang,” kata Dr. Blyumin-Karasik.
“Kulit tubuh memiliki konsentrasi kelenjar minyak yang lebih sedikit, sehingga membutuhkan lebih banyak hidrasi dari luar melalui humektan atau pelembab emolien—rata-rata dua kali sehari dibandingkan sekali sehari,” tambahnya.
4. Ketebalan Kulit Pengaruhi Skin Barrier
Mitos tersebut tak semudah kedengarannya, karena menurut Dr. Fredric, ketebalan kulit seseorang sangat bervariasi dari satu area ke area lainnya.
“Dermis di punggung paling tebal dan kelopak mata paling tipis. Wajah dapat rusak akibat efek kimia—seperti polusi atau perawatan kulit—serta efek fisik seperti terbakar sinar matahari, luka, dan iritasi masker wajah," jelasnya.
Kulit yang kering, pecah-pecah, terbakar akibat paparan sinar matahari dan luka yang akut serta kronis, harus menerima perawatan kulit yang sesuai.