2. Kekerasan pada perempuan secara emosional
Kekerasan emosional secara umum terjadi saat emosi seseorang dimanipulasi oleh pola kata-kata atau perilaku kasar dan intimidasi.
Selanjutnya, kekerasan emosional dapat menyebabkan korban merasa terluka, tidak berharga, dan cemas.
Bentuk kekerasan emosional di antaranya silent treatment, membuat ancaman, pemanggilan nama yang kejam, gaslighting, intimidasi, mengisolasi korban dari teman dan keluarga.
Efeknya yakni korban kekerasan emosional cenderung mengalami depresi dan kecemasan.
Pada tingkat yang lebih parah, orang yang dilecehkan secara emosional juga dapat melukai diri sendiri.
Baca Juga: Penyintas Kekerasan pada Perempuan Dapat Mengalami PTSD, Apa itu?
Kekerasan seksual terjadi di mana seseorang dipaksa untuk melakukan tindakan seksual yang bertentangan dengan keinginan mereka.
Bentuk kekerasan seksual di antaranya memaksa pasangan untuk menonton konten pornografi, fotografi seksual yang tidak diinginkan, dan lainnya.
Efeknya yakni korban mungkin juga merasa sulit untuk mempertahankan hubungan dan dapat mulai berjuang dengan depresi dan kecemasan.
Saat menavigasi kemarahan dan ketidakpercayaan atas tindakan pasangannya, korban mungkin mengalami PTSD, disfungsi seksual, dan pola tidur yang buruk.
Dalam kasus yang parah, korban kejahatan terhadap perempuan secara seksual melakukan upaya mengakhiri hidup mereka.