Tidak semua orang yang mengalami serangan jantung memiliki gejala yang sama atau memiliki tingkat keparahan gejala yang sama.
Beberapa orang mengalami nyeri ringan, lainnya mungkin memiliki rasa sakit yang lebih parah.
Beberapa orang tidak memiliki gejala. Bagi yang lain, tanda pertama mungkin serangan jantung mendadak.
Namun, semakin banyak tanda dan gejala yang dimiliki, semakin besar kemungkinan kamu mengalami serangan jantung.
Beberapa serangan jantung menyerang tiba-tiba, tetapi banyak orang memiliki tanda dan gejala peringatan beberapa jam, hari atau minggu sebelumnya.
Peringatan paling awal mungkin berupa nyeri dada berulang atau tekanan (angina) yang dipicu oleh aktivitas dan berkurang dengan istirahat.
Angina disebabkan oleh penurunan sementara aliran darah ke jantung.
Baca Juga: Daftar Perawatan yang Ditanggung dan Tidak Ditanggung oleh BPJS Kesehatan
Penyebab
Serangan jantung terjadi ketika satu atau lebih arteri koroner tersumbat.
Seiring waktu, penumpukan timbunan lemak, termasuk kolesterol, membentuk zat yang disebut plak, yang dapat mempersempit arteri (aterosklerosis).
Kondisi ini, yang disebut penyakit arteri koroner, menyebabkan sebagian besar serangan jantung.
Selama serangan jantung, plak dapat pecah dan menumpahkan kolesterol dan zat lain ke dalam aliran darah.
Bekuan darah terbentuk di tempat pecahnya.
Jika gumpalan besar, dapat menghalangi aliran darah melalui arteri koroner, membuat jantung kekurangan oksigen dan nutrisi (iskemia).
Kamu mungkin mengalami penyumbatan total atau sebagian dari arteri koroner.
- Penyumbatan total berarti kamu mengalami infark miokard dengan elevasi ST (STEMI).
- Penyumbatan parsial berarti kamu mengalami infark miokard non-ST elevasi (NSTEMI).
Diagnosis dan pengobatan mungkin berbeda tergantung pada jenis yang kamu alami.
Penyebab lain dari serangan jantung adalah kejang arteri koroner yang menutup aliran darah ke bagian otot jantung.
Menggunakan tembakau dan obat-obatan terlarang, seperti kokain, dapat menyebabkan kejang yang mengancam jiwa.
Infeksi Covid-19 juga dapat merusak jantung dengan cara yang mengakibatkan serangan jantung.
Baca Juga: Minuman Bersoda dan 7 Makanan Ini Wajib Dihindari Penderita Penyakit Jantung
Pencegahan
Berikut cara mencegah serangan jantung.
- Obat-obatan. Minum obat dapat mengurangi risiko serangan jantung berikutnya dan membantu fungsi jantung yang rusak menjadi lebih baik. Lanjutkan untuk mengambil apa yang diresepkan doktermu, dan tanyakan kepada dokter seberapa sering kamu perlu dipantau.
- Faktor gaya hidup. Pertahankan berat badan yang sehat dengan diet jantung sehat, tidak merokok, berolahraga secara teratur, mengelola stres dan mengontrol kondisi yang dapat menyebabkan serangan jantung, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes.
(*)