Kondisi ini disebut dengan natal teeth atau gigi natal.
Kasus gigi natal relatif jarang, terjadi pada sekitar 1 dari setiap 2.000 kelahiran.
Penyebab Gigi Natal
Gigi natal bisa tampak misterius, tetapi ada kondisi tertentu yang dapat meningkatkan kemungkinan bayi lahir dengan gigi.
Gigi ini dapat terlihat pada bayi dengan celah langit-langit mulut atau bibir.
Bayi yang lahir dengan kelainan pada dentin (jaringan terkalsifikasi yang membantu membentuk gigi) mungkin juga memiliki gigi natal.
Mengutip dari Healthline, ada masalah medis mendasar yang dapat menyebabkan gigi natal. Ini termasuk sindrom berikut:
- Sotos, kelainan genetika yang menyebabkan pertumbuhan fisik anak lebih cepat dibanding usianya.
- Hallerman Streiff, kelainan bawaan yang mempengaruhi pertumbuhan gigi, rambut, dan tengkorak.
- Pierre Robin, kelainan pada bayi baru lahir dengan kondisi rahan bawah lebih kecil daripada bentuk normal.
- Ellis-van Creveld, kelainan yang ditandai dengan tulang rusuk pendek, kaki pendek, displastik rambut dan kuku, serta cacat jantung kongenital.
Baca Juga: 5 Tips Perawatan Gigi Sehari-hari yang Wajib Diketahui Semua Orang, Apa Saja?
Faktor Risiko untuk Gigi Natal
Selain kondisi medis tertentu, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan bayi lahir dengan gigi.
Sekitar 15 persen bayi yang lahir dengan gigi memiliki anggota keluarga dekat yang juga memiliki gigi natal saat mereka lahir.
Ini termasuk saudara kandung dan orang tua.
Meskipun ada penelitian yang saling bertentangan tentang peran jenis kelamin dan gigi saat melahirkan, perempuan tampaknya lebih mungkin dilahirkan dengan gigi daripada laki-laki.
Malnutrisi selama kehamilan adalah faktor risiko lain yang mungkin.