Parapuan.co - Memperingati Hari Diabetes Sedunia 2021, mengingatkan bahwa penyakit diabetes juga dapat menyerang ibu hamil yang disebut diabetes gestasional.
Diabetes gestasional terjadi ketika gula darah (glukosa) melonjak tinggi yang berkembang selama kehamilan dan biasanya menghilang setelah melahirkan.
Kondisi ini dapat terjadi pada setiap tahap kehamilan, tetapi lebih sering terjadi pada trimester kedua atau ketiga.
Diabetes gestasional dapat terjadi karena tubuh tidak dapat memproduksi cukup insulin, hormon yang membantu mengontrol kadar gula darah, yang dibutuhkan selama kehamilan.
Jika tidak dideteksi sejak dini dan dikelola dengan baik, diabates gestasional dapat menyebabkan masalah pada calon ibu dan bayi dan berisiko terkena diabetes tipe 2.
Baca Juga: Mengenal Insulin dan Cara Kerjanya dalam Mengendalikan Gula Darah
Faktor Risiko
Melansir Mayo Clinic, beberapa perempuan memiliki risiko lebih besar terkenal diabetes gestasional apabila:
- Obesitas atau kegemukan
- Kurangnya aktivitas fisik
- Diabetes gestasional atau pradiabetes sebelumnya
- Sindrom ovarium polikistik
- Riwayat keluarga penderita diabetes
- Pernah melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4,1 kilogram
- Ras, perempuan yang berkulit hitam, Hispanik, Indian Amerika dan Amerika Asia memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes gestasional.
Gejala
Mengutip NHS, biasanya diabetes gestasional tidak menimbulkan gejala apa pun. Tapi, sebagian besar kasus ditemukan ketika kadar gula darah diuji selama skrining.
Beberapa perempuan dapat mengalami gejala jika kadar gula darah mereka terlalu tinggi (hiperglikemia), seperti:
- Kehausan
- Buang air kecil lebih sering dari biasanya
- Kelelahan
- Mulut kering
- rasa haus yang meningkat
Gejala tersebut memang umum terjadi selama masa kehamilan, segera periksa ke bidan atau dokter kandungan tentang gejala yang dialami.
Baca Juga: Hari Diabetes Sedunia, Ini 7 Makanan Terbaik untuk Penderita Diabetes
Komplikasi pada ibu hamil
Diabetes gestasional yang tidak dikelola dengan hati-hati dapat menyebabkan kadar gula darah tinggi, yang dapat meningkatkan risiko pada ibu hamil seperti:
1. Tekanan darah tinggi (preeklamsia)
Diabetes gestasional meningkatkan risiko tekanan darah tinggi yang dapat mengancam kehidupan ibu dan bayi.
2. Persalinan secara bedah (C-section)
Ibu hamil lebih mungkin untuk menjalani operasi caesar jika mereka menderita diabetes gestasional.
3. Diabetes tipe 2
Jika ibu hamil menderita diabetes gestasional, kemungkinan besar akan mengalaminya lagi di kehamilan berikutnya.
Mereka juga memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 seiring bertambahnya usia.
Komplikasi pada bayi
Jika ibu hamil menderita diabetes gestasional, bayi dapat berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan, seperti:
- Berat badan lahir yang berlebihan
- Kelahiran dini (prematur)
- Kesulitan bernapas yang serius
- Gula darah rendah (hipoglikemia)
- Obesitas dan diabetes tipe 2 di kemudian hari
- Kelahiran mati, jika diabetes gestasional tidak ditangani dengan baik
Baca Juga: Hari Diabetes Sedunia, Ini 5 Cara Alami Mencegah Diabetes di Usia Muda
Kawan Puan, semakin banyak kebiasaan sehat yang dapat kamu terapkan sebelum kehamilan, justru semakin baik.
Sejak dini, biasakanlah makan makanan sehat, olahraga, memulai kehamilan dengan berat badan yang sehat, dan jangan menambah berat badan berlebih di luar rekomendasi dokter saat hamil. (*)