Terlebih, pemakaian cairan pembersih miss V dapat berisiko mengganggu keseimbangan asam-basa antara cairan pembersih dan miss V yang memang berbeda.
Pasalnya, tingkat keasaman miss V dengan kadar pH 3, sedangkan cairan pembersih itu bukan asam, melainkan basa yang memiliki pH sampai 7.
Dengan kadar pH yang jauh berbeda ini, tentu saja membuat cairan pembersih tidak mampu membersihkan bakteri dengan baik.
Justru, pemakaian cairan pembersih miss V dapat menghilangkan sel baik yang ada di dalam organ kewanitaan.
Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan : Seberapa Aman Menstrual Cup?
Oleh karena itu, dr. Ardiansjah menyarankan untuk membersihkan miss V cukup dengan air bersih.
“Cukup bersihkan dengan air bersih saat mandi atau sehabis buang air,“ ujarnya.
Selain menggunakan air, untuk pembersih organ kewanitaan yang paling aman adalah pembersih alami dari daun sirih.
Rebusan air daun sirih dinilai ampuh untuk membunuh bakteri dan kuman yang ada di organ kewanitaan.
“Rebusan daun sirih adalah antibiotik alami yang paling dianjurkan saat ini,“ tutupnya.
Jadi, untuk menjaga kondisi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, hindari pemakaian tisu setelah buang air kecil ya, Kawan Puan!
(*)