7 Tanda Self Sabotage yang Jadi Kebiasaan Buruk untuk Diri Sendiri

Ericha Fernanda - Senin, 15 November 2021
Tanda-tanda self sabotage yang menghambat kemajuan individu
Tanda-tanda self sabotage yang menghambat kemajuan individu Farknot_Architect

Parapuan.co - Kawan Puan, pernahkah kamu merasa berada di kondisi self sabotage?

Self sabotage atau sabotase diri terjadi saat pikiran sadarmu bertentangan dengan pikiran bawah sadarmu.

Self sabotage berkembang menjadi kebiasaan yang melibatkan perilaku, tindakan, atau pikiran yang menjauhkanmu dari kesuksesan pribadi.

Jika diteruskan, self sabotage dapat berdampak besar pada hubungan, kesehatan, dan kariermu.

Itulah sebabnya memahami apa itu sabotase diri, mengenali kebiasaan buruk, dan mengidentifikasi akar penyebabnya, adalah langkah penting untuk mengevaluasi diri.

Melansir Medium, berikut tujuh tanda self sabotage yang menjadi kebiasaan buruk karena sering dilakukan.

Baca Juga: Bukan Egois, Ini 5 Alasan Mengapa Mendahulukan Diri Sendiri Itu Baik

1. Terlalu keras pada diri sendiri

Mengerjakan sesuatu dengan maksimal itu baik, tapi mengusahakan sesempurna mungkin pekerjaan tersebut ternyata sangat melelahkan.

Kamu menjadi insecure jika tidak sesuai ekspektasi, kemudian membandingkan diri dengan orang lain adalah sabotase diri yang kerap dilakukan.

2. Menunda dan menunggu sampai menit terakhir

Kamu suka menunda pekerjaan dengan bersenang-senang atau bermalas-malasan hingga tidak punya waktu untuk mengerjakan dengan optimal.

Kamu menjadi ragu akan hasil kerjamu yang gegabah, di mana tidak dipersiapkan secara matang karena tidak diprioritaskan.

3. Tidak terima dan mengambil sesuatu terlalu pribadi

Saat ada orang lain yang berbeda pendapat, kamu menjadi tidak terima dan mengambil sesuatu terlalu pribadi dengan menganggapnya merendahkanmu.

Artinya, kamu membiarkan emosimu sering mengambil alih kontrol diri sehingga sering merasa terluka akibat perbedaan sudut pandang.

Baca Juga: 7 Cara Atasi Demotivasi, saat Diri Merasa Kehilangan Arah dan Tujuan

4. Suka terlambat dan tidak teratur

Orang yang menyabotase diri cenderung hidup dalam kekacauan, terus-menerus terlambat, melewatkan tenggat waktu, hidup di ruang yang berantakan, dan tugasnya terus bertambah.

Meski sudah terbiasa, tindakan ini dapat menurunkan kepercayaan dirimu dan menambah beban pikiran karena stres.

5. Afirmasi negatif dan pesimis

Kamu sering melakukan dialog batin yang negatif atau mengatakan hal-hal buruk tentang diri sendiri yang menurunkan harga diri.

Selain itu, mengambil sikap pesimis karena kamu merasa tidak bisa berkembang dan terjebak dengan situasi yang sulit.

6. Takut gagal

Saat kamu takut gagal sebelum memulai, itulah tanda bahwa kamu menyabotase diri dengan meragukan kemampuanmu.

Akibatnya, kamu menjadi takut mencoba hal-hal baru dan mengambil risiko yang justru dapat kamu pelajari untuk lebih baik lagi.

7. Terlalu banyak berpikir (overthinking)

Overthinking adalah musuh yang diam tapi berbahaya. Kamu merasa tidak hidup di masa kini dan terlalu fokus pada apa yang terjadi di masa depan dengan memikirkannya.

Sering kali tidak berguna untuk mengkhawatirkan sesuatu berjam-jam di luar kendalimu. Ini hanya akan membuatmu cemas dan stres.

Kesimpulannya, perasaan takut, khawatir, atau insecure akan diri sendiri dan masa depan memang sering dialami siapa saja.

Tapi, janganlah berlebihan. Jika kamu terlalu keras pada dirimu sendiri dan memikirkan situasi di luar kendalimu justru menghambat kesuksesan pribadi. (*)

Baca Juga: 5 Penyebab Demotivasi, Merasa Hilang Gairah untuk Mencapai Sesuatu

Sumber: Medium
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja