Parapuan.co- Istilah management trainee atau yang biasa disingkat MT merupakan salah satu cara yang dipakai perusahaan untuk merekrut karyawan baru.
Biasanya jenis perekrutan ini diperuntukkan lulusan baru atau fresh graduate.
Mengutip dari Kompas, management trainee adalah sistem perekrutan yang mana calon karyawan atau trainee akan bekerja di bawah pengawasan manajer atau eksekutif perusahaan lainnya.
Proses perekrutan ini bertujuan untuk mendidik calon karyawan untuk mendapat pengetahuan tentang operasional perusahaan.
Baca juga: Hal - Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Berinvestasi Lewat Koperasi
Lulusan management trainee kebanyakan akan dijadikan pemimpin (manajerial) perusahaan di masa depan.
Para peserta yang nantinya lolos management trainee akan dituntut untuk memahami hal-hal mengenai bidang seperti produksi, pemasaran, penjualan, dan operasional lainnya.
Tak jarang trainee juga kerap dirotasi ke departemen yang berbeda selama masa percobaan.
Namun siapa sangka proses perekrutan ini memiliki kelebihan dan kekurangannya.
Berikut kelebihan dan kekurangan proses perekrutan berupa management trainee:
Kelebihan proses perekrutan management trainee:
Karyawan yang masuk melalui perekrutan management trainee (MT) berpeluang mendapatkan jenjang karier yang lebih cepat dibandingkan karyawan lain yang direkrut di luar MT.
Pasalnya, proses ini perekrutan ini merupakan tahap pelatihan yang terbilang spesial di sejumlah perusahaan untuk calon karyawannya.
Selain perusahaan akan memberikan pengetahuan mengenai usahanya dan operasi bisnisnya, proses perekrutan ini juga bertujuan untuk mengembangkan karakter.
Karyawan yang biasanya masuk melalui proses management trainee juga akan bekerja sambil belajar alias learning by doing.
Perusahaan biasanya tidak membuat spesifikasi khusus pekerjaan apa yang harus dilakukan management trainee, sehingga bisa jadi calon karyawan akan merasakan semua divisi yang ada.
Baca juga: 3 Lowongan Kerja di NGO yang Ada Selama Bulan November 2021, Berminat?
Meski begitu management trainee berbeda dengan magang atau internship.
Karena sifat proses perekrutan jenis ini untuk calon karyawan yang sedang menjalani masa belajar.
Gaji dan tunjangan yang diterima bagi karyawan yang diterima program ini biasanya lebih besar.
Karyawan yang lolos seleksi MT nantinya akan terikat kontrak kerja selama jangka waktu yang telah ditentukan.
Bisa enam bulan, satu hingga dua tahun, atau lebih tergantung dari kebijakan setiap perusahaan.
Kekurangan proses perekrutan management trainee:
Dibalik kelebihan proses perekrutan management trainee, ternyata ada kekurangan di dalamnya.
Para karyawan nantinya akan dituntut bisa belajar dengan cepat memahami sistem di divisi atau departemen penempatan yang kerap berganti-ganti.
Tak heran jika teori selama perkuliahan atau pengalaman bekerja di tempat sebelumnya seringkali jauh berbeda, sehingga kita harus belajar dari nol.
Tantangan yang harus dihadapi calon karyawan yang masuk melalui proses management trainee biasanya susah untu menyesuaikan dengan ritme kerja.
Fenomena mengundurkan diri sebelum kontrak berakhir kerap terjadi.
Baca juga: 5 Pertanyaan yang Harus Ditanyakan Wanita Karir saat Wawancara Kerja
Bahkan beberapa perusahaan, seringkali menerapkan denda atau pinalti bagi mereka yang mengundurkan diri.
Tak hanya itu, pekerjaan yang berada di bawah pengawasan manajer ini, akan selalu dievaluasi, diberikan tekanan tersendiri bagi peserta management trainee.
Sementara untuk kontrak kerja yang digunakan dalam management trainee mirip dengan rekrutmen jalur lainnya sesuai dengan regulasi di Indonesia.
Management trainee biasanya menggunakan kontrak Perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT), ataupun dengan perjanjian kerja waktu tidak tertentu (PKWTT) namun dengan skema masa percobaan 3 bulan.
Semoga artikel ini membantu bagi kamu yang sedang melamar pekerjaan lewat proses management trainee! (*)