Parapuan.co - Dalam membangun sebuah bisnis, dibutuhkan berbagai perencanaan dan strategi pemasaran agar bisnis terus berkembang, tak terkecuali oleh pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Dikutip dari Investopedia, strategi pemasaran merupakan strategi yang bisa pelaku usaha buat agar produknya dikenal oleh orang banyak.
Strategi pemasaran sendiri terdiri dari nilai yang dipegang oleh perusahaan, pesan yang ingin disampaikan oleh brand, target pasar, dan lain-lain.
Memiliki strategi pemasaran yang jelas tentunya bisa membantumu dalam mengembangkan bisnis atau usaha yang kamu jalani.
Perlu Kawan Puan ketahui, terdapat beberapa jenis strategi pemasaran yang bisa kamu praktikkan.
Baca Juga: Mengenal Rencana Pemasaran dalam Bisnis, Penjelasan hingga Jenisnya
Namun, jenis-jenis ini harus kamu sesuaikan lagi dengan siapa target pasar kamu dan apa produk atau jasa yang kamu tawarkan.
Apa saja jenis-jenis strategi pemasaran? Dikutip Fool.com, yuk simak penjelasannya berikut ini.
1. Word of mouth marketing
Word of mouth merupakan strategi pemasaran yang paling powerful dari yang lainnya.
Ketika produk kamu dibeli orang dan ia puas dengan apa yang didapat, maka orang tersebut bisa merekomendasikannya ke orang lain.
Itulah yang dinamakan strategi pemasaran word of mouth. Hanya saja, kekurangan dari strategi pemasaran ini adalah pergerakannya yang cenderung lambat.
Namun, kamu bisa mempercepatnya dengan membuat testimoni produk, rekomendasi, dan ulasan di media sosial, kok.
Caranya adalah dengan menyarankan konsumen untuk memberikan ulasan di Google, Instagram, atau platform lainnya yang kamu manfaatkan untuk berbisnis.
2. Content marketing
Seperti namanya, di sini kamu menggunakan konten untuk menarik perhatian pengguna yang kamu tawarkan.
Untuk membuat konten pemasaran, kamu juga tidak bisa asal membuat konten, lo.
Kamu harus mengidentifikasi konten melalui mesin pencarian untuk kemudian kamu buat dan unggah di media sosial.
Baca Juga: Baru Merintis Bisnis? Catat 6 Langkah Membuat Rencana Pemasaran untuk UMKM
Hal utama yang harus kamu perhatikan dalam membuat konten pemasaran adalah menggunakan search engine optimization (SEO) dan manajemen komunitas untuk media sosial.
3. Local marketing
Pemasaran lokal menargetkan audiens yang berada di area geografis tertentu. Dahulu, strategi pemasaran yang satu ini memanfaatkan papan reklame.
Akan tetapi, seiring berkembangnya media digital, sekarang sudah lebih mudah menjangkau audiens yang lebih luas.
Seperti strategi sebelumnya, SEO merupakan salah satu hal yang paling penting dalam strategi pemasaran digital, terutama untuk pelaku UMKM yang ingin menargetkan audiens tertentu.
Saat ini, kamu bisa memanfaatkan iklan media sosial untuk menjangkau target audiens di wilayah tertentu.
Agar mereka tertarik dengan apa yang kamu tawarkan, kamu bisa mencoba menawarkan kode diskon atau penawaran menarik lainnya.
4. Email marketing
Dalam sebuah strategi pemasaran lewat email, hubungan antara calon konsumen dan pelaku usaha biasanya terjalin melalui newsletter atau email automation.
Strategi yang satu ini merupakan salah satu yang paling efektif dan banyak dimanfaatkan saat ini.
5. Performance marketing
Pemasaran kinerja adalah strategi yang memanfaatkan media berbayar dan pelacakan ekstensif untuk memaksimalkan hasil aktivitas pemasaran kamu.
Pada dasarnya, ‘kinerja’ di sini berarti mengukur hasil dari strategi promosi secara terperinci untuk memungkinkan pemasaran meningkatkan dan mengoptimalkan kampanye secara berkelanjutan.
Baca Juga: Jenis-Jenis Video Behind The Scene dalam Pemasaran Produk, Apa Saja?
6. Influencer marketing
Mirip dengan word of mouth marketing, influencer marketing juga berlandaskan atas rekomendasi dari seseorang yang populer dan berpengaruh.
Jadi, strategi yang satu ini lebih powerful daripada word of mouth marketing.
Influencer marketing juga merupakan salah satu yang umum dimanfaatkan saat ini, di mana pelaku usaha membangun kerja sama dengan key opinion leaders (KOL).
Kawan Puan, itu dia beberapa jenis strategi pemasaran yang harus kamu ketahui jika saat ini sedang membangun sebuah usaha.
Apa pun strategi yang kamu gunakan, pastikan selalu dapat merepresentasikan image dan nilai dari brand kamu, ya! (*)