Unilever Indonesia Suarakan Pentingnya Melawan Perundungan di Tempat Kerja

Arintha Widya - Selasa, 16 November 2021
Ilustrasi bullying di tempat kerja
Ilustrasi bullying di tempat kerja AndreyPopov

Parapuan.co - Perundungan di tempat kerja masih kerap dialami sebagian orang, tak peduli laki-laki, perempuan, hingga mereka yang disabilitas.

Untuk itu, PT Unilever Indonesia, Tbk. menggelar webinar guna meningkatkan kewaspadaan dan aksi nyata untuk menindaklanjuti perundungan di tempat kerja (workplace bullying).

Mengangkat tema "Zero Tolerance for Workplace Bullying", webinar ini mengawali kerja sama antara Unilever Indonesia dan komunitas anti-bullying Sudah Dong.

Keduanya bekerja sama dalam menyusun panduan mengenai workplace bullying yang diharapkan akan bermanfaat bagi masyarakat luas.

Kristy Nelwan, Head of Communications PT Unilever Indonesia menjelaskan, pihaknya mengajak semua orang untuk membangun toleransi antarbudaya dan masyarakat.

Baca Juga: Hati-hati! Ini 7 Tanda Kamu Mengalami Gaslighting di Tempat Kerja

"Semua pihak tentunya memiliki peran dan tanggung jawab dalam menciptakan dunia yang lebih toleran, termasuk dunia bisnis," kata Kristy seperti dalam press rilis yang diterima PARAPUAN.

"Kami percaya bahwa bisnis hanya dapat berkembang di tengah masyarakat dimana hak asasi manusia dihormati, dijunjung tinggi, dan dikedepankan," tambahnya.

Ia juga menerangkan, Unilever Indonesia menyatakan diri sebagai perusahaan dengan zero tolerance terhadap salah satu bentuk intoleransi di masyarakat, yaitu aksi workplace bullying.

"Kami ingin dapat saling berbagi mengenai langkah-langkah untuk mencegah dan menindaklanjutinya. Harapannya, bersama-sama kita dapat terus berupaya menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat," sambung Kristy.

Berpegang pada kode etik bernama Respect, Dignity, dan Fair Treatment (RDFT), Unilever Indonesia berkomitmen untuk memastikan bahwa semua karyawan bekerja di lingkungan yang mempromosikan keberagaman.

Pihak Unilever juga ingin agar para karyawannya memiliki rasa saling percaya, menghormati hak asasi manusia, dan memberikan kesempatan yang setara, tanpa diskriminasi.

Untuk itu, perusahaan menindak tegas perilaku menyinggung, mengintimidasi,
menghina, termasuk segala bentuk pelecehan atas dasar perbedaan ras, usia, peran, gender, agama, kondisi fisik, kelas sosial, hingga pandangan politik sekalipun.

Lebih lanjut, Kristy memaparkan kalau Unilever memiliki program yang bertugas menjalankan dan memonitor tiga fokus perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat.

Perusahaan siap menciptakan lingkungan kerja yang lebih toleran dan inklusif dalam Kesetaraan Gender, Kesetaraan untuk Penyandang Disabilitas, dan Penghapusan Diskriminasi dan Stigma.

"Dalam mengatasi aksi workplace bullying, kami memiliki jalur pengaduan khusus yang disebut Speak-Up Channel, sebuah Whistleblower System dengan jaminan kerahasiaan penuh," ungkap Kristy.

Jalur pengaduan itu menjadi salah satu sarana bagi karyawan untuk menyampaikan adanya penyimpangan terhadap peraturan dan ketentuan yang berlaku.

Baca Juga: Dampak Kekerasan pada Perempuan di Tempat Kerja dan Cara Mengatasinya

"Kami juga aktif mendorong karyawan untuk bertanggung jawab dan berinisiatif jika melihat potensi pelanggaran," imbuh Kristy lagi.

Guna merangkul semakin banyak organisasi untuk memiliki sistem, struktur, dan kepemimpinan yang berpihak pada anti-bullying, Unilever Indonesia berkolaborasi dengan komunitas Sudah Dong.

Perusahaan dan komunitas tersebut akan menyusun sebuah e-booklet yang dapat dengan mudah diakses banyak pihak untuk meningkatkan awareness dan menyusun kebijakan terkait workplace bullying.

Kawan Puan, berkaca dari apa yang dilakukan PT Unilever Indonesia ini, semoga semakin banyak perusahaan yang menaruh perhatian pada penanganan perundungan di tempat kerja. (*)

Sumber: Press Release
Penulis:
Editor: Arintya


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja