Hampir Batal Tayang, Begini Debut Jisoo BLACKPINK Jadi Karakter Perempuan di Drakor Snowdrop

Putri Mayla - Selasa, 16 November 2021
Karakter perempuan yang diperankan Jisoo di Snowdrop.
Karakter perempuan yang diperankan Jisoo di Snowdrop. Instagram.com/jtbcdrama

Parapuan.co - Jisoo BLACKPINK membuat debut aktingnya sebagai karakter perempuan di K-drama 2021 berjudul Snowdrop.

Hal ini menjadi kabar gembira bagi penggemar K-pop sebab Jisoo tampil di layar kaca.

Kisah drama ini sempat mendapat reaksi negatif dari warga Korea.

Pasalnya, kisah drama ini menceritakan pada set periode berlangsung di Seoul pada 1987.

Pada 1987 gerakan demokrasi bersejarah sedang berlangsung di Korea Selatan.

Baca Juga: Selain Song Hye Kyo, Ini Karakter Perempuan di Now, We Are Breaking Up

Romansa karakter perempuan Eun Young-Cho yang diperankan Jisoo berpasangan dengan Jung Hae-In berperan sebagai Im Soo-Ho.

Melansir Cheatseet, alur cerita yang diambil pada latar belakang tahun 1987 menjadi tanda waktu bersejarah bagi Korea Selatan.

Pada tahun 1987, para pemrotes memaksa pemerintah yang saat itu otoriter untuk mengadakan pemilihan demokratis yang adil.

Ini kemudian akan menegakkan reformasi konstitusional selama Deklarasi 29 Juni.

Kemudian, Jisoo menjadi pemeran utama wanita bertemu dengan Im Soo-Ho di tengah kerusuhan politik.

Karakter perempuan Eun Young-Cho berada di tahun pertamanya di Universitas Hosoo, jurusan sastra Inggris.

Dia bertemu dengan Im Soo-Ho yang berdarah.

Im Soo-Ho mencari perlindungan di dalam asrama di Universitas Wanita Hosoo setelah berpartisipasi dalam protes politik. 

Kemudian, Eun Young-Cho setuju untuk menyembunyikannya di tengah kerusuhan politik tersebut, dan mereka memulai hubungan romantis mereka.

Karakter yang diperankan Jisoo didorong ke dalam reformasi politik negara karena Soo-Ho adalah seorang mahasiswa yang menyembunyikan rahasia.

Baca Juga: Menang Nominasi Terbanyak di FFI 2021, Ini Deretan Karakter Perempuan di Film Penyalin Cahaya

Ketika sinopsis Snowdrop mulai beredar secara online, drakor itu mendapat reaksi keras dan komentar negatif dari warga.

Ada kekhawatiran bahwa drama tersebut mendistorsi fakta sejarah pada periode tersebut dan salah mengartikan latar belakang dan detail karakter Soo-Ho.

Menurut Soompi via Cheatseet, berdasarkan informasi yang beredar saat itu, pemeran utama pria tersebut adalah seorang mata-mata yang menyusup ke sebuah gerakan aktivis.

Tokoh laki-laki lainnya adalah ketua tim di Badan Perencanaan Keamanan Nasional (NSP).

Pemeran utama wanita yang diperankan Jisoo di Snowdrop sempat terancam dibatalkan sebab petisi dari warga Korea Selatan.

Sinopsis yang tidak lengkap dan detail yang diambil di luar konteks membuat warga membentuk petisi untuk membatalkan Snowdrop.

Blue House, kediaman resmi kepala negara Republik Korea, mengeluarkan pernyataan tentang petisi dan K-drama tersebut.

Laporan resmi juga mencakup reaksi dan petisi terhadap Joseon Exorcist, yang dibatalkan SBS karena alasan yang sama.

Pernyataan itu menyebutkan kontroversi untuk K-drama dan undang-undang saat ini yang ditetapkan yang "menjamin kebebasan stasiun penyiaran dan independensi program siaran."

Tetapi perusahaan penyiaran yang bertanggung jawab atas Snowdrop menyatakan, "Kontroversi saat ini dihasilkan dari informasi yang terpisah-pisah seperti sinopsis yang tidak lengkap dan bagian-bagian dari deskripsi karakter."

Baca Juga: Haru dan Manis, Ini 5 Rekomendasi Film Kedekatan Karakter Perempuan Anak dan Ayah

"Ini bukanlah sebuah drama yang meremehkan gerakan pro-demokrasi atau mengagungkan makhluk hidup. mata-mata atau bekerja untuk NSP," lanjut keterangan tersebut.

Snowdrop saat ini masih dalam produksi.

Selain kontroversi Snowdrop di media dan di antara warga, penggemar BLACKPINK sangat senang melihat Jisoo menjadi peran utama.

Jisoo adalah selebritas dunia yang menembus batas sebagai idola K-Pop saat dia dan BLACKPINK mengambil alih tangga lagu Billboard.

Tentunya, karakter perempuan yang diperankan Jisoo ini ditunggu-tunggu oleh penggemarnya.

(*)

 



REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja