Parapuan.co- Kawan Puan, baru-baru ini, CFO (Chief Financial Officer) Twitter menyebut bahwa investasi di aset kripto seperti bitcoin adalah hal yang tidak masuk akal.
Hal itu menyebabkan harga Bitcoin turun drastis hingga berada di bawah US$ 60.000 atau setara Rp 854.664.000,00 pada Selasa (16/11/2021).
Berdasarkan data CoinDesk yang ditayangkan oleh Kontan, pada Selasa (16/11/2021) sore waktu Indonesia Barat, harga Bitcoin anjlok hingga US$ 58.673,84.
Padahal sebelumnya, Bitcoin tak pernah mengalami penurunan drastis sejak 28 Oktober lalu.
Baca juga: Mata Uang Kripto Dilarang karena Tidak Memenuhi Syarat Ini, Apa Saja?
Namun bagi kamu yang sudah terlanjur investasi Bitcoin tak perlu khawatir.
Harga Bitcoin cepat naik dan kini berada di US$ 60.757,19 pada pukul 21.35 WIB kemarin.
Tetap saja angka ini melorot 6,76% dibanding posisi Bitcoin 24 jam sebelumnya.
Tak hanya harga Bitcoin yang merosot, pasar kripto juga memerah pada Selasa (16/11/2021).
Baca juga: Jadikan Uang Kripto Sebagai Aset Investasi? Ini Saran Pakar Untukmu
Seperti harga Ethereum turun hingga 7,78% ke posisi US$ 4.334,38 dan sempat menyentuh level US$ 4.111,09.
Melansir dari Wall Street Journal, Ned Segal yang merupakan CFO Twitter mengungkapkan investasi uang tunai ke aset kripto seperti Bitcoin adalah hal yang “tidak masuk akal” saat ini.
Ned Segal juga mengatakan volatilitas harga dan kurangnya aturan akuntansi untuk aset kripto merupakan alasan Twitter menghentikan diversifikasi ke cryptocurrency.
Pernyataan Ned Segal ini menjadi pertimbangan para investor untuk mengambil risiko.
Apalagi mengingat dollar menguat dan ada kewajiban pelaporan pajak kripto di AS menyusul langkah Presiden Joe Biden meneken RUU Infrastruktur pada Senin (15/11/2021). (*)