Parapuan.co - Umumnya, bayi lahir di usia 38 hingga 42 minggu, sedangkan bayi prematur adalah bayi yang lahir sebelum usia kandungannya mencapai 37 minggu.
Tentunya kondisi bayi prematur itu berbeda dengan bayi yang lahir dengan cukup bulan. Pasalnya, bayi yang terlahir secara prematur tentu membutuhkan penanganan intensif.
Hal ini disebabkan organ pada tubuh bayi prematur belum berkembang dengan sempurna.
Alhasil, tampaknya, tidak ada satu pun orang tua yang menginginkan buah hati tercintanya terlahir secara prematur.
Baca Juga: Penyebab dan Gejala Diabetes Tipe 1 Pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu!
Dalam diskusi media bertajuk "Penanganan Bayi Prematur dan Bayi Lahir Rendah di Neonatal Intensive Care Unit (NICU)", yang diadakan oleh RS Pondok Indah, Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, Sp.A (K) selaku Dokter Spesialis Anak Konsultan Neonatologi pun buka suara.
Salah satu cara terbaik untuk memberikan bayi prematur kenyamanan dan kehangatan adalah dengan perawatan metode kanguru (PMK) atau kangaroo mother care.
Kangaroo mother care alias PMK merupakan kontak kulit antara anak dan orang tua, baik dari ayah maupun ibu.
Di mana, orang tua menggunakan suhu tubuhnya untuk menghangatkan tubuh bayi.
"Kalau di dalam kandungan dia kan hangat ya. Nah kita harus meniru itu juga dengan dipeluk, tidak jauh-jauh dari ibunya," kata Prof. Rinawati.
Prof. Rinawati menjelaskan bahwa PMK dibagi menjadi dua yakni intermitten dan kontinu.
PKM intermitten dibutuhkan oleh bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat sampai membutuhkan perawatan intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi serta memerlukan bantuan alat.
Di mana jika bayi dengan kondisi yang berat, maka PMK tidak diberikan sepanjang waktu, melainkan hanya ketika ibu mengunjungi bayinya yang berada dalam perawatan di inkubator.
Baca Juga: Mengenal PPOK, Kombinasi Penyakit Pernapasan Bronkitis dan Emfisema
Sementara itu, PMK kontinu yakni bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi harus bisa bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen.
Prof. Rinawati pun turut menjelaskan keuntungan PMK, yakni:
- Bayi lebih tenang, tidur lebih nyaman, dan frekuensi menangis lebih sedikit.
- Tanda vital bayi seperti pernapasan lebih stabil.
- Mempermudah pemberian dan meningkatkan keberhasilan menyusui.
- Membantu menaikkan berat badan bayi prematur.
- Membangun hubungan cinta dan kasih sayang antara orang tua dengan bayi.
Di samping itu, Prof. Rinawati juga memaparkan bahwa bayi prematur itu memiliki masalah nutrisi yang harus orang tua ketahui dan antisipasi, yaitu:
- Kebutuhan nutrisi lebih tinggi
- lebih rentan penyakit
- Laju metabolisme protein yang tinggi
- Laju metabolik tinggi
- Organ yang imatur
- Gudang penyimpanan nutrisi kecil
- Alergi dan intoleransi makanan
Baca Juga: Dampak Perubahan Gaya Hidup selama Pandemi terhadap Risiko Diabetes
"Bayi kecil dan prematur perlu perlakukan khusus. Pemantauan pertumbuhan juga harus dilakukan secara ketat agar hasilnya optimal," ujar Prof. RInawati.(*)