Parapuan.co - Kawan Puan, diskriminasi terhadap perempuan karena bentuk tubuh atau pilihan karier yang tidak sesuai dengan stigma sosial masih menjadi hal yang harus kita perangi setiap harinya.
Baru-baru ini, penjaga gawang untuk tim sepak bola putri Iran bersumpah untuk menuntut Federasi Sepak Bola Yordania.
Organisasi tersebut dinilai telah melakukan penindasan atau bullying setelah para anggotanya menuduh penjaga gawang beranama Zohreh Koudaei sebagai seorang laki-laki.
Di usia 32 tahun, Zohreh Koudaei berhasil menyelamatkan gawang iran dari dua tendangan penalti dalam kemenangan 4-2 atas Yordania.
Pertandingan tersebut berlangsung Uzbekistan pada 25 September 2021 lalu.
Kemenangan tersebut membuat tim putri Iran berhasil lolos ke Piala Asia Wanita pertamanya.
Baca Juga: Saran Inisiator KPSP soal Perempuan dalam Sepak Bola di Indonesia
Konflik berawal setelah pertandingan, saat Federasi Sepak Bola Yordania menuntut verifikasi gender untuk Zohreh Koudaei kepada Federasi Sepak Bola Asia (AFC)
Tentu saja Zohreh Koudaei merasa kecewa dan tersinggung, ia pun berani menyuarakan kemarahannya.
"Saya adalah seorang perempuan. Tuduhan ini adalah bentuk intimidasi dari Yordania," tegas Zohreh, dikutip dari Daily Mail.
"Saya akan menuntut Federasi Sepak Bola Yordania," tambahnya.