Pada tanggal 5 November lalu, Federasi Sepak Bola Yordania menyebutkan keraguan atas kelayakan pemain yang berpartisipasi.
Mereka melemparkan tuduhan bahwa tim putri Iran memiliki masalah dengan gender pemain dan obat-obatan terlarang.
Federasi Sepak Bola Yordania ingin ada proses hukum yang dilakukan untuk memeriksa tim sepak bola putri Iran.
Pangeran Ali bin al-Hussein selaku Presiden Federasi Sepak Bola Iran pun angkat bicara.
Ia menyebut tuduhan tersebut adalah masalah yang sangat serius jika benar adanya masalah gender dan obat terlarang.
Ali bin al-Hussen menuntut agar pihak Federasi Sepak Bola membuka mata mereka terhadap kejanggalan dengan tim dari Iran.
Baca Juga: 6 Atlet Perempuan yang Berhasil Cetak Rekor di PON XX Papua Minggu Ini
Namun, AFC memilih untuk tidak mengomentari penyelidikan atau proses yang sedang berlangsung terkait tuduhan tersebut.
Membantah keras tuduhan, manajer tim Iran mengklaim bahwa tim Yordania hanya sedang mencari alasan untuk tidak tampak buruk pasca kekalahannya.
Pelatih tim Iran, Maryam Irandoost, memastikan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan ketat terhadap pemainnya.
"Staf medis telah dengan hati-hati memeriksa setiap pemain di tim nasional dalam hal hormon untuk menghindari masalah dalam hal ini," tegas Maryam.