Gejala penyakit jantung kerap tidak disadari oleh pengidapnya, terutama jika pasien masih berusia muda dan produktif.
Adapun gejala penyakit jantung yakni:
- sesak napas yang disertai dengan keringat dingin,
- rasa lemas,
- jantung berdebar, atau
- nyeri dada sebelah kiri
Jika gejala di atas sudah muncul, maka perlu dideteksi dan ditangani sejak dini.
Bukan hanya itu saja, deteksi jantung sejak dini juga berperan penting dalam menentukan tes-tes lanjutan apa yang harus dilakukan sesuai dengan kondisi kesehatan jantung masing-masing individu.
“Gejala-gejala penyakit jantung di fase awal kerap dirasakan sebagai gejala umum yang tidak membahayakan kesehatan," ungkap dr. Antonia.
Dikarenakan banyak orang yang merasa gejala umum itu tidak berbahaya, alhasil banyak pasien yang baru memeriksakan jantungnya ketika sudah mengalami gejala yang cukup parah.
Baca Juga: Simak, Ini Cara Mencuci Penis dan Merawat Rambut Kemaluan Pria yang Benar
dr. Antonia mengungkap banyak negara lain merekomendasikan warganya untuk melakukan cek jantung rutin secara berkala minimal lima tahun sekali sejak usia 18 tahun.
Bahkan harus semakin sering memeriksakan diri jika memiliki riwayat kesehatan atau gaya hidup tertentu.
"Pada tahap ini, deteksi dini sudah menjadi hal yang mutlak dilakukan untuk mencegah semakin banyaknya keterlambatan penanganan pada penyakit jantung," lanjut dr. Antonia.