Di samping ketiga hal di atas, Airlangga Hartanto menambahkan yang tak kalah penting untuk diantisipasi adalah perubahan iklim.
Pasalnya, iklim di Indonesia makin tidak terprediksi. Dan jika tahun ini relatif aman, tahun depan boleh jadi akan berbeda.
Sementara untuk tantangan utama terkait pandemi Covid-19, Airlangga menilai perekonomian mesti mewaspadai momen Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Lalu, memasuki tahun 2022, perlu pula diwaspadai momen libur lebaran, seperti Idulfitri dan Iduladha.
Terlebih lagi karena situasinya jauh berbeda dari tahun lalu, mengingat tahun ini sudah banyak warga yang tervaksinasi.
Baca Juga: Presiden Jokowi Angkat Tema Pemulihan Ekonomi untuk Presidensi KTT G20 Indonesia
Hal ini tentu mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi lantaran masyarakat sudah lebih tidak khawatir dengan penyebaran Covid-19 dibandingkan sebelum vaksinasi.
"Tahun lalu menjelang Nataru tidak ada yang tervaksinasi, sedangkan pada saat delta varian naik, itu suntikan pertama kira-kira 20%," terang Airlangga.
Pihaknya mengungkapkan pula, "Dan sekarang Menkes rencanakan 60% sudah ditangani."
Baca Juga: Menteri PPPA Sebut Masih Ada Ketimpangan Gender dalam Bidang Ekonomi
Lebih lanjut, menurut Airlangga tantangan lain akan dapat diselesaikan apabila tantangan utama Covid-19 tertangani dengan baik.
Masa depan perekonomian di tanah air juga sudah bagus mengingat cadangan devisa disebut telah mencukupi.
"Akselerasi ekonomi di Januari bisa kita dorong, tentu kita lihat penanganan Covid kita. Cadangan devisa kita cukup, kemudian rupiah juga relatif stabil," imbuh Airlangga.
Mudah-mudahan, dengan optimisme di atas, Indonesia bisa mewujudkan Ekonomi Sehat 2022 ya, Kawan Puan! (*)