Parapuan.co - Kawan Puan, apakah kamu berniat dan berencana untuk mempekerjakan seorang asisten pribadi?
Sebelum Kawan Puan memilih seseorang sebagai asisten pribadi, banyak sekali hal-hal yang harus kamu pertimbangkan.
Jika asal dan salah ambil langkah, kamu akan berisiko dirugikan lantaran tidak bekerja dengan orang yang profesional.
Seperti yang dialami oleh Nirina Zubir. Aktris tersebut menjadi korban mafia tanah yang dilakukan oleh asisten pribadi mendiang ibunya.
Asisten pribadi atau personal assistant sendiri merupakan seorang profesional yang bekerja untuk membantu kamu dalam mengurus berbagai aktivitas.
Baca Juga: 8 Tips Persiapan Wanita Karir Kembali Bekerja setelah Cuti Melahirkan
Seorang asisten pribadi harus dapat diandalkan karena berperan penting dan memegang kunci utama keberlangsungan kegiatan orang yang mempekerjakannya.
Sebelum mempekerjakan asisten pribadi, kamu harus mengenali dulu beberapa tipe asisten pribadi berikut ini, seperti dikutip dari Inc.com.
1. Pesuruh
Tipe asisten pribadi pertama yang umum ditemukan adalah mereka yang membutuhkan instruksi secara langsung dan pengawasan yang ketat.
Mereka bisa melakukan apa pun, tetapi harus berdasarkan instruksi yang kamu berikan.
Artinya, mereka harus terus kamu awasi dan berikan perintah untuk melakukan pekerjaannya sehari-hari.
Meskipun kamu tetap bisa menghemat waktu dengan mempekerjakan asisten, kamu tetap harus selalu stand by untuk memberikan arahan.
Jenis asisten pribadi yang seperti ini sebaiknya dihindari dan tidak kamu pekerjakan, ya.
2. Asisten administrasi
Seorang asisten administrasi atau yang sering disebut sebagai admin merupakan orang yang bisa mengerjakan berbagai pekerjaan, asalkan memang terdapat batasan jelas tentang apa yang harus mereka tangani.
Tentunya, juga harus berkaitan dengan peran mereka, yakni untuk menangani hal-hal yang berkaitan dengan administrasi.
Seorang admin biasanya unggul dalam hal menyelesaikan tugas yang konkret dan pasti, tetapi mereka akan merasa tidak yakin ketika diminta mengerjakan tugas yang tidak jelas.
Baca Juga: Lowongan Kerja Startup TikTok Campaign Operations, Ini Persyaratannya
Asisten administrasi biasanya kerap merasa takut melakukan kesalahan, sebab mereka tahu bahwa mereka harus bertanggung jawab jika terjadi kesalahan.
Jadi, asisten administrasi bisa membantu kamu dalam menangani hal-hal yang berkaitan dengan administrasi, tetapi menghindari tugas di luar hal tersebut.
3. Asisten eksekutif
Jenis asisten pribadi selanjutnya adalah asisten eksekutif, yakni jenis asisten yang bisa mengerjakan tugas apa pun dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
Namun, tentunya tugas yang dimaksud masih masuk ke dalam kategori tugas yang masuk ke dalam deskripsi pekerjaannya.
Mulai dari hal-hal yang menyangkut administratif, sampai tugas baru yang kamu berikan, mereka bisa mengerjakannya.
Yang terpenting adalah bagaimana kamu bisa memberikan dan membuatnya paham akan konteks tugas yang kamu berikan.
Sebab, mereka biasanya membutuhkan banyak informasi sebelum mengambil keputusan untuk kamu.
Jadi, selalu komunikasikan ekspektasi dan preferensi kamu ke asisten pribadi dengan tipe seperti ini.
4. Kepala staf atau pejabat eksekutif
Meskipun bekerja sebagai seorang asisten pribadi, jenis asisten pribadi yang satu ini layak disamakan dengan mereka yang memegang posisi kepala staf atau pejabat eksekutif.
Bukan tanpa alasan, mereka biasanya memahami tujuan kamu dan mampu melakukan apa pun untuk membantu kamu.
Baca Juga: Cek Kualifikasi Lowongan Kerja Startup Product Management - UX Writer di Shopee
Mereka memiliki inisiatif yang tinggi dan jeli dalam melihat hal-hal yang harus mereka lakukan atau tidak lakukan.
Sayangnya, kebanyakan orang hanya mempekerjakan seorang asisten yang bisa diandalkan dalam beberapa tugas.
Biasanya, jenis asisten yang satu ini dapat ditemukan di perusahaan besar.
Kawan Puan, itu dia beberapa tipe atau tingkatan asisten pribadi yang harus kamu ketahui.
Jika berencana untuk mempekerjakan seorang asisten pribadi, kamu harus memastikan bahwa kamu benar-benar menemukan kualitas yang baik dalam diri orang itu, ya. (*)