Parapuan.co - Nama Nirina Zubir belakangan tengah hangat jadi perbincangan publik.
Hal ini tak lain terkait kasusnya yang ditipu oleh asisten rumah tangga (ART) mendiang ibundanya.
Di mana ART ibunda Nirina ini mengambil aset tanah milik ibunda Nirina dan mengganti dengan nama sang ART.
Melalui YouTube TS Media, Nirina Zubir pun memberikan klarifikasi soal kasus yang tengah dialaminya.
Baca Juga: Klarifikasi Nirina Zubir Walk Out dari TV, Jelaskan Awal Mula Kejadian
Artis 41 tahun ini pun mengungkapkan soal sang asisten rumah tangga (ART) yang memanfaatkan kondisi mendiang sang ibunda untuk melakukan penipuan.
Menurut keterangan Nirina, sang ART yang selama ini menemani mendiang ibundanya itu menemukan surat berharga milik ibunda Nirina dan menggambilnya, namun ia membuat cerita seolah surat-surat itu telah hilang.
Sang ART itu bahkan memanfaatkan kondisi sang ibunda yang menderita demensia untuk melancarkan aksinya itu.
"Jadi kejadian awalnya itu sebenernya kan my mom itu menuju ke demensia, umurnya kan 69 tahun, and then dia punya (penyakit) gula juga. Gulanya gula kering pula.
"Jadi ada sedikit halunya. Halunya tu yang kayak lagi duduk tiba-tiba nangis sendiri, jadi ke yang lebih emosional. Nah, kehadiran dia di situ tu mengisi my mom dan dia profiling dan sangat mengerti kondisi itu untuk membuat cerita," jelas Nirina Zubir.
Lalu, apa sebenernya penyakit demensia seperti yang diderita mendiang ibunda Nirina Zubir itu?
Demensia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sekelompok gejala yang mempengaruhi memori, berpikir dan kemampuan sosial cukup parah untuk mengganggu kehidupan sehari-hari.
Ini bukan penyakit tertentu, tetapi beberapa penyakit dapat menyebabkan demensia.
Meskipun demensia umumnya melibatkan kehilangan ingatan, kehilangan ingatan memiliki penyebab yang berbeda.
Penyakit Alzheimer adalah penyebab paling umum dari demensia progresif pada orang dewasa yang lebih tua, tetapi ada sejumlah penyebab lain dari demensia.
Tergantung pada penyebabnya, beberapa gejala demensia mungkin reversibel.
Baca Juga: Bekerja Sebagai Asisten Pribadi, Ini Hal yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan
Gejala
Mengutip Mayo Clinic, gejala demensia bervariasi tergantung pada penyebabnya, tetapi tanda dan gejala umum meliputi:
Perubahan kognitif
- Kehilangan ingatan, yang biasanya diperhatikan oleh orang lain
- Kesulitan berkomunikasi atau menemukan kata-kata
- Kesulitan dengan kemampuan visual dan spasial, seperti tersesat saat mengemudi
- Kesulitan penalaran atau pemecahan masalah
- Kesulitan menangani tugas yang kompleks
- Kesulitan dengan perencanaan dan pengorganisasian
- Kesulitan dengan koordinasi dan fungsi motorik
- Kebingungan dan disorientasi
Perubahan psikologis
- Perubahan kepribadian
- Depresi
- Kecemasan
- Perilaku yang tidak pantas
- paranoid
- Agitasi
- Halusinasi
Penyebab
Demensia disebabkan oleh kerusakan atau hilangnya sel saraf dan koneksinya di otak.
Tergantung pada area otak yang rusak, demensia dapat memengaruhi orang secara berbeda dan menyebabkan gejala yang berbeda.
Demensia sering dikelompokkan berdasarkan kesamaannya, seperti protein atau protein yang disimpan di otak atau bagian otak yang terpengaruh.
Beberapa penyakit terlihat seperti demensia, seperti yang disebabkan oleh reaksi terhadap obat-obatan atau kekurangan vitamin, dan mungkin membaik dengan pengobatan.
Demensia juga memiliki beberapa jenis yang berbeda dan berkembang disebut dengan demensia progresif.
Yang termasuk dalam demensia progresif di antaranya adalah penyakit alzheimer, demensia vaskular, demensia tubuh lewy, demensia frontotemporal, dan demensia campuran.
Baca Juga: Menggelapkan Sertifikat Tanah, Nirina Zubir Ungkap Perangai Buruk ART
Kapan harus ke dokter?
Temui dokter jika kamu atau orang yang kamu cintai memiliki masalah ingatan atau gejala demensia lainnya.
Beberapa kondisi medis yang dapat diobati dapat menyebabkan gejala demensia, jadi penting untuk menentukan penyebabnya.
(*)