Jenis pil satu ini mengandung estrogen (hormon seks) dan progestin (versi sintetis dari hormon seks progesteron).
"Pil KB kombinasi mencegah ovulasi dengan mengencerkan lapisan rahim, dan mengentalkan lendir serviks," ungkap Dr. Marshall.
Dengan penipisan lapisan rahim membuat sel telur yang telah dibuahi lebih sulit untuk menempel.
Lebih lanjut lagi, lendir serviks yang menebal juga menghalangi sperma memasuki rahim, menurut Perpustakaan Kedokteran Nasional AS.
Minggu terakhir dari paket kombinasi adalah pil gula, kadang-kadang disebut sebagai pil plasebo.
Pil itu tidak mencegah kehamilan dan memungkinkan seseorang akan mengalami kondisi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan yakni menstruasi.
Tidak masalah jika kamu melewatkan ini, tetapi banyak pasien ingin mempertahankan kebiasaan minum pil setiap hari sehingga mereka tidak terbiasa melewatkan konsumsi pil.
- Pil Progestin (alias Minipill)
Pil ini hanya mengandung progestin, yakni versi sintetis dari hormon seks progesteron.
Baca Juga: Menjaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan, Hindari 5 Makanan Berikut
"Pil ini hanya mengandung progesteron mengencerkan lapisan rahim dan mengentalkan lendir serviks, tetapi tidak sepenuhnya menekan ovulasi," kata Marshall.
Diketahui, jenis pil ini kurang efektif untuk mencegah kehamilan dan biasanya digunakan oleh ibu menyusui atau perempuan yang memiliki kondisi tertentu sehingga tidak bisa menggunakan pil KB yang mengandung estrogen.
Adapun biasanya pil ini dikonsumsi oleh mereka yang memiliki kondisi tekanan darah tinggi, migrain, faktor risiko pembekuan darah dan stroke, anemia sel, dan perokok.
Kondisi yang terjadi jika melewatkan satu pil KB
Pil Kombinasi
Hal pertama yang disarankan saat lupa minum satu pil KB adalah segera minum pil setelah menyadari bahwa lupa, kata Dr Marshall.
Setelah itu, lanjutkan minum satu pil setiap hari sesuai resep, tambahnya.
Biasanya hal tersebut bukan menjadi masalah besar jika melewatkan satu pil KB. "Satu pil yang terlewat tidak membalikkan penekanan ovarium," kata Dr. Marshall.
Artinya, seseorang tidak akan mengalami kondisi kesehatan organ kewanitaan yakni berovulasi dan dengan demikian memiliki peluang untuk hamil.