Parapuan.co - Kawan Puan sulit mengatakan 'tidak' pada ajakan atau permintaan pasangan? Jika terus-menerus mengatakan iya meski hatimu menolak, bisa jadi kamu adalah people pleaser.
Sulit menolak dan berusaha menyenangkankan orang lain di sekitarnya adalah gambaran dari seorang people pleaser.
People pleaser memprioritaskan kebutuhan untuk menyenangkan orang lain karena tidak ingin membuat mereka kecewa.
Masalahnya, perilaku people pleaser ini layaknya self-sabotage atau menyabotase diri sendiri hingga merasa kewalahan karena harus selalu ada untuk orang lain.
Fenomena ini memang kerap terjadi dalam hubungan percintaan, terlebih adanya prinsip ingin saling membahagiakan dalam hubungan.
Baca Juga: 3 Tanda Kamu Termasuk People Pleaser, Begini Cara Menghadapinya
Terkait dengan people pleaser, PARAPUAN telah melakukan risetnya. Salah satu sub-tema people pleaser yang diangkat ialah bagaimana pelaku people pleaser dalam hubungan percintaan.
Dilakukan mulai 26-29 Oktober 2021, riset ini menjaring 328 responden perempuan dengan latar belakang yang berbeda-beda. Lalu apa saja ciri people pleaser dalam hubungan percintaan?
Ciri-ciri People Pleaser dalam Hubungan Percintaan
Ciri-ciri dan faktor pendorong perilaku people pleaser dalam hubungan percintaan, meliputi:
1. Menghindari Konflik
Sebanyak 69 persen responden setuju bahwa menyetujui permintaan dan ajakan pasangan yang mereka sanggupi atau 'iya' itu berguna untuk menghindari konflik.
Konflik dalam hubungan sangatlah rentan terjadi, bahkan bisa menimbulkan cekcok yang dibesar-besarkan.
Oleh karena itu, menghindari konflik adalah hal terbaik yang bisa dilakukan dengan tidak menolak permintaan pasangan.
2. Takut Menyakiti Perasaan pasangan
Tidak jauh berbeda dengan alasan di atas, sebanyak 67 persen responden khawatir atau takut menyakiti perasaan pasangan jika mereka menolak permintaannya.
Padahal, menolak atau berbeda pendapat dengan pasangan adalah hal sah untuk dilakukan karena meningkatkan referensi yang dituju.
Baca Juga: Mengenal Tipe-Tipe Perfeksionis, Salah Satunya The People Pleaser
3. Ingin Beguna untuk Pasangan
Faktanya, 53 persen dari 328 responden tidak bisa menolak permintaan atau ajakan pasangan karena ingin berguna untuk pasangan mereka.
Secara psikologis, merasa berguna dan diandalkan pasangan bisa menjadi kesan tersendiri karena merasa dapat dipercaya.
4. Sudah Menjadi Kebiasaan
Perilaku people pleaser sudah menjadi kebiasaan di dalam hubungan percintaannya ternyata dialami oleh 38 persen dari total responden.
Kebiasaan ini lahir karena terus-menerus membantu dan sulit menolak pasangan untuk melakukan sesuatu sehingga ia akan terus menuruti kemauan pasangan tanpa ada niat menolaknya.
Dampak Positif
Menjadi seorang people pleaser ternyata memiliki dampak yang jarang diketahui, Kawan Puan.
Dampak positif dari perilaku people pleaser dalam hubungan percintaan, antara lain mampu menjaga hubungan, memiliki toleransi yang tinggi, dan dikenal peduli dengan pasangan.
Selain itu, people pleaser juga dikenal bisa diandalkan hingga mampu memperkuat relasi.
Dampak Negatif
Sebaliknya, dampak negatif dari perilaku people pleaser dalam hubungan percintaan, meliputi merasa dimanfaatkan pasangan, memendam perasaan, sering merasa bersalah, merasa frustrasi, cemas, dan stres hingga sulit mengutarakan pikiran dan perasaan.
Baca Juga: Sering Menyenangkan Orang Lain? Ini 4 Dampak Buruk Menjadi Seorang People Pleaser
Meski sulit untuk menolak dan berkata tidak, cobalah untuk mengatakannya pada hal-hal yang tidak kamu setujui.
Sebab, tidak semua cara bisa kamu lakukan untuk membahagiakan pasangan, termasuk setuju dengan semua keputusan mereka.
Berkomunikasilah secara jujur dan terbuka dengan pasangan jika kamu tidak berminat dengan ajakan atau permintaannya. Komunikasi akan mempererat hubunganmu.
(*)