Apa Itu Vaginitis? Kenali Salah Satu Penyebab Nyeri pada Vagina Ini

Aghnia Hilya Nizarisda - Rabu, 24 November 2021
Mengenal apa itu vaginitis yang menjadi salah satu penyebab nyeri pada vagina.
Mengenal apa itu vaginitis yang menjadi salah satu penyebab nyeri pada vagina. iStockphoto

 

Parapuan.co - Salah satu masalah pada alat reproduksi perempuan yang kerap dialami banyak pihak ialah nyeri pada vagina. Apakah kamu pernah merasakannya?

Pasalnya, terdapat berbagai penyebab mengapa Kawan Puan bisa merasakan nyeri pada vagina.

Salah satu masalah kesehatan yang menjadi penyebab nyeri pada vagina ialah vaginitis. Akan tetapi, apakah Kawan Puan tahu apa itu vaginitis?

Melansir Cleveland Clinic, vaginitis adalah istilah medis yang digunakan untuk menggambarkan berbagai gangguan yang menyebabkan infeksi atau peradangan pada vagina.

Baca Juga: Rasakan Nyeri pada Vagina? Ini Waktu yang Tepat Memeriksa Vaginitis

Vulvovaginitis mengacu pada peradangan pada vagina dan vulva (alat kelamin luar wanita).

Kondisi vaginitis ini dapat terjadi karena beberapa hal, salah satunya ialah akibat infeksi yang disebabkan oleh organisme seperti bakteri, ragi, atau virus.

Iritasi dari bahan kimia dalam krim, semprotan, atau bahkan pakaian yang bersentuhan dengan area ini juga dapat menjadi penyebab vaginitis.

Dalam beberapa kasus, vaginitis disebabkan oleh organisme yang ditularkan di antara pasangan seksual, kekeringan vagina, dan kurangnya estrogen.

 

Di samping itu, melansir Self, ada beberapa gejala vaginitis yang bisa Kawan Puan perhatikan.

Meskipun kamu perlu tahu bahwa gejala vaginitis dapat bervariasi tergantung pada apa yang menyebabkan infeksi atau peradangan.

Bahkan, beberapa perempuan bisa jadi tidak merasakan gejala vaginitis sama sekali, lho.

Lantas, beberapa gejala vaginitis umum ialah rasa terbakar di luar vagina saat buang air kecil, gatal di sekitar bagian luar vagina, dan rasa tidak nyaman saat berhubungan.

Selain itu, gejala vaginitis lainnya ialah keputihan yang tidak normal dengan bau yang tak sedap.

Baca Juga: Apa Perbedaan Vaginitis dan Vaginosis? Simak Begini Penjelasannya

Akan tetapi, hal yang menjadi pertanyaan selanjutnya ialah bagaimana cara mengetahui keputihan tersebut normal atau tidak.

Vagina seorang wanita biasanya menghasilkan cairan yang biasanya digambarkan sebagai jernih atau sedikit keruh, tidak menyebabkan iritasi dan dengan sedikit bau.

Selama siklus menstruasi normal, jumlah dan konsistensi keputihan berubah.

Pada suatu waktu dalam sebulan, mungkin ada sejumlah kecil cairan yang sangat encer.

Di lain waktu, (biasanya bagian akhir dari siklus menstruasi) cairan kental yang lebih luas mungkin muncul. Semua deskripsi ini bisa dianggap normal.

Keputihan yang berbau atau mengiritasi biasanya dianggap sebagai keputihan yang tidak normal.

Selain itu, kamu mengalami iritasi mungkin gatal atau terbakar, atau keduanya. Pembakaran bisa terasa seperti infeksi kandung kemih.

Pasalnya, rasa gatal dapat muncul kapan saja sepanjang hari, tetapi sering kali kamu akan merasa paling terganggu di malam hari.

Gejala-gejala ini sering diperburuk oleh hubungan seksual yang kurang menyenangkan dan sehat.

Maka itu, penting untuk menemui ahli kesehatan jika ada perubahan jumlah, warna, atau bau dari cairan yang keluar lebih dari beberapa hari, ya. (*)

Sumber: Self,Cleveland Clinic
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja