Sering Dijadikan Objek, Adele Dress Up untuk Menunjukkan Kekuatannya

Ardela Nabila - Senin, 22 November 2021
Adele tentang dress up for power.
Adele tentang dress up for power. instagram.com/adele

Parapuan.co - Musisi asal Inggris, Adele, baru-baru ini mencuri perhatian usai comeback dengan single terbarunya yang bertajuk Easy on Me.

Terlebih pada pertengahan November lalu, tepatnya pada 14 November 2021, usai ia mengadakan konser One Night Only di Observatorium Griffith di Los Angeles, Amerika Serikat.

Kemudian pada 15 November, dalam sebuah wawancara dengan Oprah Winfrey, di mana Adele juga tak kalah menarik perhatian penggemarnya karena penampilannya.

Tak hanya karena karya terbaru yang dirilisnya yang menyematkan pesan tentang kekuatan dan kebebasan, tetapi juga karena pakaian yang dikenakannya.

Pakaian yang dimaksud di sini pun bukan gaun mermaid Schiaparelli taffeta berwarna hitam yang ia kenakan untuk bernyanyi di konsernya, tetapi setelan celana putih yang ia pakai saat wawancara bersama Oprah.

Baca Juga: Meriah, Ini Potret 9 Kostum Virtue Fantasy di Jember Fashion Carnaval 2021

Adele dalam wawancara bersama Oprah.
Adele dalam wawancara bersama Oprah. Instagram @oprahdaily

Bukan tanpa alasan, seperti yang dikutip dari New York Times, pakaian white pantsuit yang dikenakannya itu memang erat kaitannya dan memang merepsentasikan kebebasan dan pemberdayaan perempuan di panggung publik.

Jadi, outfit yang dikenakannya itu lebih dari sekadar pakaian setelan berwarna putih ya, Kawan Puan.

Dalam balutan pantsuit berwarna putih itu, saat diwawancara oleh Oprah, ia berbicara bagaimana ia akhirnya menemukan kebahagiaannya sendiri usai mengalami perceraian.

Selain itu, musisi berusia 33 tahun itu juga turut membicarakan bagaimana ia pada akhirnya bisa terbebas dari beban dan kebiasaan buruknya, serta tentang citra tubuhnya.

Adele juga mengaku ia tak lagi peduli dengan apa yang orang lain pikirkan tentangnya, terutama jika berkaitan dengan hal-hal negatif.

Pantsuit putih yang dikenakan Adele dalam acara bersama Oprah Winfrey itu pun sebelumnya pernah dipakai oleh Hillary Clinton pada tahun 2016 silam.

Di mana saat itu, Hillary naik ke panggung di Democratic National Convention untuk menerima nominasi partainya untuk presiden dalam balutan pantsuit putih dari Ralph Lauren.

Pakaian tersebut pun lantas dikaitkan dengan perjuangan perempuan agar suara mereka didengar. Hal itulah yang kemudian melatarbelakangi gerakan Wear White to Vote.

Baca Juga: Wawancara bersama Oprah, Adele Merasa Kecewa dengan Perceraiannya

Melania Trump juga pernah tampil ke publik dengan celana putih usai mendengar kabar skandal Donald Trump dengan Stormy Daniels.

Politisi Amerika Serikat yang pertama kali memegang jabatan sebagai Ketua Dewan Perwakilan, Nancy Pelosi, juga pernah mengenakan setelan berwarna putih saat berdiri di aula Kongres.

Walaupun bisa saja Adele memang mengenakan setelan tersebut karena ia menyukainya.

Akan tetapi, lagi-lagi, warna putih pada pakaiannya itu bisa juga mengkonotasikan awalan yang baru.

Sebagai informasi, pantsuit putih yang dipakai oleh Adele merupakan karya desainer muda Christopher John Rogers.

Namun, awalnya setelan tersebut bukan sebuah celana, melainkan rok. Adele kemudian mengubahnya menjadi setelan celana.

Kawan Puan, itu dia makna mendalam di balik pakaian sederhana yang Adele kenakan dalam wawancara bersama Oprah beberapa waktu lalu.

Tak hanya sekadar tampil modis di depan kamera, tetapi juga bagaimana pakaian yang dikenakannya dapat mewakilkan kekuatan yang dimilikinya sebagai perempuan. (*)

Sumber: New York Times
Penulis:
Editor: Arintya


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja