Parapuan.co - Memulai keluarga tidak bisa tergesa-gesa, sehingga pernikahan adalah keputusan serius yang harus dipikirkan matang-matang antara kamu dan pasangan.
Pernikahan juga bukan kebahagiaan semata, melainkan tantangan baru untuk bertanggung jawab, serta menghadapi konflik, krisis, dan keraguan.
Jika tidak bisa melewatinya, sering kali cerai menjadi jalan terakhir.
Ya, perpisahan dilakukan karena hubungan tak bisa diselamatkan.
Ini adalah keputusan tersulit, tapi harus dilakukan karena kamu dan pasangan sudah tidak memiliki tujuan yang sama lagi.
Baca Juga: Rumah Tangga Shandy Aulia Diisukan Cerai, Ini 6 Alasan Seseorang Memutuskan Bercerai
Melansir Bright Side, inilah lima penyebab utama perceraian yang kerap ditemui, antara lain:
1. Keputusan menikah yang tergesa-gesa
Pentingnya siap secara fisik, mental, dan finansial saat memutuskan untuk membangun mahligai rumah tangga.
Memutuskan pernikahan yang tergesa-gesa dan minim pertimbangan dapat meningkatkan perceraian di masa depan.
Sebab, menikah bukah hanya jatuh cinta dan bahagia saja, melainkan ada tanggung jawab besar yang menyertainya.
2. Rutinitas pekerjaan rumah tangga
Rutinitas pekerjaan rumah tangga atau aturan ketat di rumah menjadi salah satu alasan perceraian.
Salah satu pihak mungkin merasa diperas energinya karena melakukan semua tugas rumah tangga tanpa bantuan pasangan atau asisten rumah tangga.
Sehingga, mereka menganggap dirinya layaknya pembantu karena kewalahan akan rutinitas pekerjaan rumah tangga.
Baca Juga: Simak 4 Hal yang Dapat Memicu Perceraian dalam Rumah Tanggamu
3. Teman yang akan bercerai
Hubungan dekat dengan orang yang akan bercerai juga dapat memengaruhi pernikahanmu, terlebih jika dalam hubungan ada kesalahpahaman.
Kemudian, kamu akan membandingkan masalah yang kamu dan temanmu hadapi.
Jika menemukan kesamaan, itu berbahaya.
Jadi, selesaikan masalah dalam hubunganmu.
Tak perlu melihat konflik hubungan orang lain, karena akan berdampak buruk bagi pernikahanmu.
4. Terlalu sibuk bekerja
Karier itu penting, tapi karier yang baik seharusnya tidak memengaruhi kehidupan pribadi dan pernikahanmu.
Tentu saja, kamu tidak boleh mengabaikan tugas di tempat kerjamu.
Tapi, kamu juga tidak bisa mengabaikan kewajibanmu di rumah.
Tetapkan prioritas, di mana pekerjaanmu tidak terlalu berlebihan dan memberi waktu berkualitas untuk keluargamu.
Baca Juga: 6 Cara Mengatasi Pasangan yang Ketahuan Selingkuh, Haruskah Langsung Pisah?
5. Selingkuh
Perselingkuhan adalah salah satu masalah tersulit dan tidak bisa ditoleransi dalam sebuah keluarga.
Selingkuh adalah kesengajaan. Jika kamu sudah melakukannya, maka kamu harus siap untuk bertanggung jawab.
Berbohong pada pasangan untuk berselingkuh tidak dapat dibenarkan karena dapat menghancurkan keluarga.
Kawan Puan, pastikan kamu melakukan komunikasi jujur dan terbuka terhadap setiap masalah hubungan dan keluarga.
Dengan terus terang satu sama lain, kamu dan pasangan dapat menemukan solusi tepat apakah hubungan dapat dilanjutkan atau tidak.
(*)