Dalam postingannya, ia menceritakan bahwa ada temannya yang berhasil ditipu orang tidak bertanggung jawab dengan menggunakan panggilan masa kecil.
Panggilan itu hanya diketahui oleh orang terdekat saja, sehingga ia percaya dan memberikan sejumlah uang.
Pagi td temen sy tlp, nangis2 abis ditipu katanya. Biasalah, penipu yg tlp minta transfer gtu. Yg bikin temen sy percaya, si penipu manggil dia “pim”. “Pim” adlh panggilan kecil tmn sy, yg hanya org deket yg tau. Terus dia inget dia abis ikutan ini: pic.twitter.com/DdvW62ia0e
— Dita Moechtar (@ditamoechtar_) November 23, 2021
Tanpa disangka, penipu tersebut ternyata mengetahui nama panggilan korban lewat tren yang baru saja ia ikuti.
Pengalaman tersebut tentu menjadi catatan bagi semua pengguna media sosial.
Bahwasanya kini ada banyak celah yang bisa digunakan penipu untuk memanfaatkan kita.
Baca Juga: NIK Jokowi Bocor di Media Sosial, Begini Cara Menjaga Data KTP agar Aman
Apalagi di media sosial yang kini serba cepat dan terbuka ini.
Sebagai pengguna media sosial, kita harus selalu menjaga privasi data yang dimiliki, terutama data-data penting.
Seperti nama orang tua, tanggal lahir, NIK, nomor telepon, dan masih banyak lagi.
Sebab, jika tidak dijaga data-data ini bisa dengan muda digunakan oknum tidak bertanggung jawab untuk kepentingannya.