Ada juga yang memang spesialisasinya terkait investasi atau perencanaan keuangan keluarga.
Nah, jadi ketika memilih penasihat keuangan, selalu pilih yang memiliki spesialisasi dan kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhanmu.
4. Memilih penasihat keuangan dengan strategi yang tidak sesuai
Setiap penasihat keuangan memiliki strategi uniknya masing-masing.
Sejumlah penasihat mungkin akan menyarankan untuk berinvestasi, sedangkan yang lainnya lebih konservatif.
Di sini, kamu juga harus meyesuaikan kembali dan mengetahui strategi apa yang biasanya dipilih oleh penasihat tersebut.
Baca Juga: Upah Mininum di Indonesia Disebut Terlalu Tinggi, Ini Kenaikan UMP 2022
5. Tidak bertanya tentang kredensial
Untuk memberikan nasihat keuangan ke klien, seorang penasihat keuangan harus melewati ujian terlebih dahulu.
Jadi, selalu tanyakan terkait kredensial, sertifikat, atau pun lisensi, ya.
6. Tidak mengetahui bagaimana mereka menerima pembayaran
Sebelum menandatangani kontrak atau setuju untuk memakai jasanya, sebaiknya tanyakan dulu bagaimana mereka menerima pembayaran.
Sebab, ada penasihat keuangan yang tidak hanya menerima biaya, tetapi juga meminta beberapa persen dari aset yang kamu miliki.
Adapun penasihat keuangan yang dibayar melalui komisi yang didapat dari bunga majemuk.
Itulah beberapa kesalahan dalam memilih penasihat keuangan yang harus Kawan Puan hindari. (*)