Parapuan.co - Saat persiapan sekolah tatap muka, persoalan bulllying perlu menjadi perhatian orang tua.
Kasus perundungan atau bullying yang terjadi pada anak dan remaja masih marak terjadi hingga saat ini.
Perundungan yang terjadi pada anak dan remaja terjadi akibat banyak faktor yang melatarbelakangi.
Tanda yang mudah dikenali jika pelaku melakukan perundungan yakni saat bercanda.
Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka: 5 Cara Meningkatkan Ikatan Ibu dan Anak Perempuan
Perundungan dapat terjadi saat masa persiapan sekolah tatap muka (PTM) atau daring.
Apa yang perlu dilakukan orang tua saat sang anak mengalami bullying?
Kerap kali anak tidak berani menceritakan pengalaman bullying yang mereka alami.
Maka itu, orang tua dapat lebih peka terhadap kondisi anak.
Anak-anak yang mengalami perundungan biasanya menunjukkan perilaku berbeda atau nampak cemas.
Mereka juga menjadi tidak nafsu makan, tidak bisa tidur nyenyak, dan tak lagi semangat melakukan ha-hal yang mereka sukai.
Terutama saat masa persiapan pembelajaran di sekolah.
Saat masa persiapan sekolah tatap muka, perhatikan anak-anak yang menjadi korban bully biasanya menjadi lebih pemarah atau nampak murung.
Jika hal itu terlihat jelas pada anak-anak, cobalah untuk membuka pembicaraan secara nyaman dengan sang anak.
Orang tua juga bisa mencari informasi melalaui guru dan teman sekolah sang anak.
Melansir Kompas.com, jika orang tua telah mendapatkan informasi pasti bahwa sang anak menjadi korban bully, lakukanlah langkah-langkah berikut:
Baca Juga: Jelang Persiapan Sekolah Tatap Muka, Coba Siapkan Bekal Sehat Ini untuk Si Kecil
1. Dorong anak bercerita
Doronga anak untuk menceritakan detail perundungan yang ia alami.
Tunjukan bahwa orang tua peduli dan berempati dengan kondisi yang dialami anak.
Beberapa anak mungkin takut atau malu, apabila jujur untuk menyampaikan kondisinya.
2. Yakinkan sang anak
Selanjutnya, orang tua dapat meyakinkan anak jika itu bukan kesalahannya.
Kamu harus dapat menenangkan anak, bahwa ia tidak sendirian atas perisakan yang dialami.
Pujilah kejujuran dan keberanian anak, karena telah menceritakan pengalamannya.
Cara ini juga berlaku saat masa persiapan pembelajaran di sekolah.
3. Ajari anak untuk tidak membalas
Merespons perundungan bukanlah mengajari anak untuk balik menyerang pelaku perundungan, baik secara fisik maupun verbal.
Sarankan pada mereka untuk segera meninggalkan lokasi perundungan saat kejadian, atau mengadukan gangguan tersebut ke guru yang ia percaya.
Kemudian, sarankan untuk tidak bepergian sendirian saat berada di lingkungan sekolah.
Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka, Ini Cara Tingkatkan Kemampuan Perhatian Anak
4. Bicarakan dengan wali kelas dan pihak sekolah
Orang tua dapat menemui wali kelas, kepala sekolah atau guru anak yang sekiranya bisa membantu.
Minta bantuan mereka untuk senantiasa menjaga buah hati di sekolah.
Pertemuan dengan pihak sekolah, mungkin dapat dilakukan rutin untuk memastikan pengawasan tersebut efektif atau tidak.
5. Berkomunikasi dengan pelaku
Anak yang menjadi pelaku bullying juga membutuhkan bantuan orang dewasa karena faktor lain yang mungkin ia alami.
Sebagai orang tua, kamu dapat mendekati anak pelaku bullying.
Kemudian, yakinkan bahwa tindakan yang ia lakukan dapat melukai orang lain.
Cara ini juga dapat dilakukan orang tua saat anak mengalami bullying saat menghadapi persiapan sekolah tatap muka.
(*)