Parapuan.co - Kawan Puan, pada tanggal 25 November ini, kita merayakan Hari Guru Nasional.
Hari Guru Nasional dirayakan untuk mengingatkan kita kembali akan jasa dari para guru yang membimbing kita menuju masa depan.
Apresiasi terhadap guru dapat masyarakat sampaikan lewat banyak bentuk, salah satunya adalah lewat media film.
Di Indonesia sendiri banyak film yang mengangkat tema pendidikan atau perjuangan guru dengan beberapa karakter guru perempuan yang inspiratif.
Mulai dari karakter guru perempuan yang mengajar di pedalaman hingga karakter guru perempuan yang selalu memberikan motivasi kepada muridnya.
Simak, berikut 4 karakter guru perempuan inspiratif dalam film Indonesia.
Baca Juga: Sejarah dan Tema Hari Guru Nasional yang Dirayakan Setiap 25 November
1. Ibu Muslimah dalam Laskar Pelangi
Ibu Muslimah yang diperankan oleh Cut Mini merupakan salah satu karakter guru yang ikonik dan inspiratif.
Selain itu, Ibu Muslimah merupakan ikon perempuan berdaya yang bekerja di sektor pendidikan di daerah pedalaman.
Dalam film Laskar Pelangi, Ibu Muslimah memberikan pendidikan terbaik walaupun tidak memiliki fasilitas yang memadahi di sekolah yang terletak di Pulau Bangka Belitung.
Karakter Ibu Muslimah merupakan sosok yang lembut dan sabar dalam mengajar anak-anak dengan berbagai latar belakang.
Namun, ketika banyak pihak yang berusaha menutup sekolah, Ibu Muslimah dengan tegas melindungi hak anak-anak di Belitung untuk mendapatkan pendidikan.
Sosok guru perempuan di film Laskar Pelangi ini berdasarkan kisah nyata dan menjadi inspirasi bagi banyak perempuan di dunia pendidikan Indonesia.
2. Butet Manurung dalam Sokola Rimba
Prisia Nasution dengan apik memerankan sosok Butet Manurung, seorang guru perempuan yang mengajar anak-anak di Suku Anak Dalam.
Suku Anak Dalam merupakan Orang Rimba yang tinggal di hulu sungai Makekal di hutan bukit Duabelas, Jambi.
Mengajar di pedalaman hutan tentu merupakan tantangan yang besar bagi Butet sebagai seorang guru perempuan.
Baca Juga: Hari Guru Nasional, Ini 5 Artis Perempuan Indonesia yang Pernah Jadi Pengajar
Tak hanya kekurangan fasilitas mengajar, Butet juga harus melawan mitos yang dipercaya di daerah tersebut yaitu belajar membaca dan menulis akan membawa malapetaka.
Perjuangan butet seorang diri menjadi inspirasi bagi perempuan di dunia pendidikan yang punya mimpi untuk memberikan pengajaran kepada anak-anak di daerah pedalaman.
Tantangan luar biasa termasuk kepercayaan warga menjadi tantangan tersendiri yang harus dilewati oleh Butet dengan cara pendekatan dan adaptasi.
3. Bu Nirmala dalam Guru-Guru Gokil
Bu Nirmala, seorang guru mata pelajaran kimia, diperankan oleh Dian Sastrowardoyo.
Bu Nirmala adalah guru perempuan yang tetap mengajar dengan semangat walaupun sedang dalam kondisi mengandung.
Walaupun mudah lupa, Bu Nirmala punya pengetahuan yang luas dan cerdas dalam menyelesaikan masalah.
Latar belakang hidup Bu Nirmala tidaklah mudah, namun ia tetap menjadi inspirasi bagi anak-anak di sekolah tempat ia bekerja.
Dengan keadaan fisik yang melemah karena sedang mengandung dan perubahan hormon yang drastis, Bu Nirmala tetap berusaha memberikan semangat di tengah kelas yang diajarnya.
Baca Juga: Hari Guru Sedunia: Ini Sosok Toeti Heraty, Profesor dan Pendiri Jurnal Perempuan
4. Aisyah dalam Aisyah Biarkan Kami Bersaudara
Karakter guru perempuan bernama Aisyah diperankan oleh Laudya Cynthia Bella.
Aisyah adalah seorang guru yang mengajar di sebuah sekolah sederhana di Nusa Tenggara Timur.
Baca Juga: Mengenal Profesi Keguruan dan Cara Menjadi Guru di Indonesia
Dalam pekerjaannya sebagai guru, Aisyah belajar dan membagikan ilmu pengetahuan seputar toleranasi beragama.
Aisyah yang beragama Islam harus mengajar di sekolah Katolik, tentu hal itu tidak mudah karena banyak adaptasi yang harus dilakukan.
Namun, rasa toleransi yang ada di hati Aisyah dapat membantunya melewati tantangan sulit saat mengajar di Nusa Tenggara Timur.
Kecintaan Aisyah pada perbedaan tentu menjadi inspirasi bahwa dalam dunia pendidikan toleransi sangat penting diterapkan.
Nah, 4 karakter guru perempuan tersebut bisa menjadi inspirasi bagi Kawan Puan yang punya mimpi di dunia pendidikan. (*)