Ampuh Obati Gigitan Ular Berbisa, Ini Efek Samping Anti Bisa Ular pada Tubuh

Anna Maria Anggita - Kamis, 25 November 2021
Efek samping anti bisa ular atau antivenom pada tubuh.
Efek samping anti bisa ular atau antivenom pada tubuh. https://www.uofmhealth.org/health-library/tm6541

Parapuan.co - Kawan Puan, di musim hujan ini banyak sekali hewan berbahaya yang berkeliaran, salah satunya ular.

Bahkan di musim hujan seperti ini kemungkinan ular akan keluar dari sarangnya dan berkeliaran ke pemukiman warga.

Tentunya hal ini berbahaya ya, Kawan Puan, terutama jika ada orang yang terkena gigitan ular berbisa.

Pasalnya jika sudah tergigit ular berbisa, maka nyawa pun bisa terancam.

Baca Juga: Bahaya jika Terlambat Ditangani, Ini Gejala Gigitan Ular Berbisa

Mengutip dari laman resmi Organisasi Kesahatan Dunia (WHO), satu-satunya pengobatan khusus untuk keracunan ular adalah imunoglobulin anti bisa ular (antivenom).

Anti bisa ular dapat mencegah sebagian besar efek racun gigitan ular, dan memainkan peran penting dalam meminimalkan mortalitas dan morbiditas.

Sebab, gigitan ular yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan kelumpuhan parah yang dapat mencegah pernapasan.

Tak hanya itu saja, bisa ular mampu menimbulkan ganggyan perdarahan yang dapat menyebabkan perdarahan fatal, dan gagal ginjal yang mungkin tidak dapat diobati.

Bahkan jika area yang terkena gigitan ular berbisa dalam kondisi parah maka hal ini dapat menyebabkan cacat permarnen dan ada anggota badan yang harus diamputasi.

Maka dari itu penting sekali untuk mendapat anti bisa ular untuk mengobati gigitan ular berbisa.

 

Efek samping anti bisa ular

Meskipun bisa mengobati gigitan ular berbisa, anti bisa ular ternyata punya beberapa efek samping yang perlu kamu ketahui.

Seperti yang dikutip dari Michigan Medicine efek samping anti bisa ular ini dapat mencakup ruam, gatal, menggigil, detak jantung yang cepat, demam, dan nyeri tubuh.

Perlu dipahami juga bahwa penggunaan anti bisa ular tergantung pada seberapa banyak bisa yang diterima tubuh dan jenis serta ukuran ular.

Pasalnya ular yang berukuran besar cenderung menyuntikkan lebih banyak bisa daripada ular kecil.

Baca Juga: Musim Hujan Rawan Ular, Berikut Ini Obat Alami untuk Mengatasi Gejala Gigitan Ular

Antivenom atau anti bisa ular ini digunakan untuk gigitan ringan, sedang, dan berat, berikut penjelasannya yang harus disimak!

1. Jika gigitan itu kering alias tidak ada racun yang disuntikkan, maka tidak perlu diobati dengan antibisa.

2. Gigitan berbisa ringan dapat menyebabkan gejala ringan, seperti sedikit pendarahan, nyeri, dan bengkak pada gigitan.

3. Kemudian jika bisa yang diterima tubuh kadarnya sedang maka akan menyebabkan gejala sakit parah, pembengkakan seluruh anggota badan, dan perasaan sakit secara umum, seperti mual, muntah, dan kelemahan.

4. Apabila gejala akibat bisa itu berat termasuk sakit parah, pembengkakan, kesulitan bernapas, pendarahan sedang hingga parah, dan tanda-tanda syok, maka perlu diberikan bantuan sesegera mungkin.

Kawan Puan untuk hasil terbaik, anti bisa ular harus diberikan secepatnya setelah mendapat gigitan.

Biasanya antivenom diberikan dalam empat jam pertama setelah gigitan ular dan mungkin efektif selama dua minggu pemberian.

Apabila setelah disuntik anti bisa ular seseorang mengalami berbagai reaksi seperti demam, menggigil, ruam, nyeri otot, nyeri sendi, gatal, dan darah dalam urin, sebaiknya segera hubungi dokter untuk mendapat perawatan lebih lanjut. (*)

Sumber: WHO,Michigan Medicine
Penulis:
Editor: Arintya


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja