Parapuan.co - Di tanggal 25 November ini, kita semua bersama-sama merayakan Hari Guru Nasional.
Hari perayaan ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi terhadap para guru yang telah membagikan ilmunya pada kita.
Guru bisa dibilang adalah pilar pendidikan yang begitu penting di Indonesia.
Tanpa adanya guru, akan banyak generasi muda yang kekurangan ilmu dan bekal untuk hidup di kemudian hari.
Membahas soal peran guru sendiri, ada banyak anak muda yang kini terjun langsung membantu pendidikan di Indonesia.
Baca Juga: 4 Karakter Guru Perempuan Berdaya dan Inspiratif dalam Film Indonesia
Salah satunya melalui Pengajar Muda, program milik Indonesia Mengajar yang telah banyak berkontribusi untuk masyarakat, terutama di pedalaman.
Sebagaimana kita tahu, para Pengajar Muda ini adalah sarjana-sarjana terpilih yang direkrut, dan dilatih untuk nantinya menjadi guru pelosok selama 1 tahun.
Di Hari Guru Nasional ini, salah satu Pengajar Muda yang kini tengah terjun ke pelosok pun turut membagikan ceritanya.
Adalah Arfian Nuari, Pengajar Muda yang kini tengah mengabdi di Kabupaten Maluku Barat Daya.
Dalam acara talk show virtual #KahfUntukNegeri bertajuk "Mengambil Peran dan Berdampak untuk Pendidikan di Indonesia" yang dilaksanakan Kamis (25/11/2021), Arfian membagikan ceritanya.
Menurut Arfian, ada banyak keseruan yang ia dapat saat menjadi Pengajar Muda.
"Sangat seru, kita di sini bisa belajar banyak, bisa langsung tahu kondisi pendidikan di penempatan seperti apa, lansung berinteraksi dengan anak-anak di daerah 3T.
"Di mana mereka semangat untuk mendapatkan hal-hal baru, belajar dari masyarakat sekitar, belajar budaya, dan menemukan orang-orang yang peduli terhadap pendidikan di daerahnya," tutur Arfian.
Tak hanya itu, ia juga membagikan tips bagaimana bisa menjadi sosok guru yang bisa dijadikan tauladan.
Baca Juga: Sejarah dan Tema Hari Guru Nasional yang Dirayakan Setiap 25 November
"Kalau dari pengalaman saya untuk jadi sosok yg di-gugu dan ditiru, pertama kita harus dekat dulu dengan siswa, pas masuk kelas kita kasih senyum yang ramah, saat mengajar kita tatap matanya."
"Yang paling penting adalah hadir saat kita mengajar, dengan begitu mereka akan merasa nyaman dan sendirinya mereka akan semangat belajar dan juga meniru kita," jelas Pengajar Muda ini.
Terakhir, Arfian kembali menekankan bahwa keramahan dan senyuman adalah kunci untuk membuat para siswa bisa merasa nyaman belajar.
"Jadi hadirkan diri kita dengan ramah dan berikan senyuman sesering mungkin ke mereka," pungkasnya.
(*)