Parapuan.co - Kesemutan dalam istilah medis disebut paresthasia, yaitu muncul sensasi mati rasa, seperti ditusuk jarum, geli, atau merinding di bagian tubuh tertentu.
Kesemutan kerap terjadi di bagian kaki, tangan, pundak, atau bagian tubuh lainnya. Ini terbagi menjadi dua jenis yaitu kesemutan sementara dan kesemutan berkepanjangan.
Kesemutan sementara berlangsung dalam waktu yang relatif sebentar. Ini terjadi akibat tekanan pada saraf atau bagian tubuh dalam waktu yang lama.
Sedangkan, kesemutan berkepanjangan terjadi berulang kali dalam kurun waktu yang lama.
Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Paling Umum Kesemutan di Tangan dan Kaki
Mengutip dari Kompas.com, gejala kesemutan berkepanjangan dapat mengindikasikan suatu penyakit tertentu.
Berikut beberapa penyakit yang ditandai dengan kesemutan yang berkepanjangan!
1. Diabetes
Kesemutan dapat menjadi tanda seseorang mengidap penyakit diabetes.
Pada penyakit neuropati diabetes, kesemutan umumnya muncul dari kedua telapak kaki, naik ke seluruh kaki, menjalar ke lengan, sampai ke kedua telapak tangan.
2. Penyakit sistemik
Kesemutan dapat menjadi pertanda munculnya penyakit sistemik, termasuk gangguan ginjal, penyakit hati, kerusakan pembuluh darah, atau penyakit darah.
Selain itu, gangguan pada jaringan ikat, peradangan kronis, kelenjar tiroid kurang aktif (hipotiroid), kanker, dan tumor yang menyerang saraf juga dapat memicu kesemutan.
3. Konsumsi alkohol
Konsumsi alkohol berlebihan dapat menyebabkan kesemutan berkepanjangan karena kekurangan tiamin yang mengakibatkan gangguan saraf neuropati perifer.
Tak hanya itu, konsumsi alkohol berlebihan dapat menyebabkan kerusakan saraf atau gangguan neuropati alkoholik.
4. Sindrom saraf terjepit
Sindrom saraf terjepit juga dapat menimbulkan gejala kesemutan yang berkepanjangan.
Beberapa gangguan saraf terjepit, seperti sindrom lorong karpal dan kelumpuhan saraf dapat menyebabkan kaki dan tangan sering kesemutan.
Baca Juga: Waspadai Rasa Kesemutan Parah Pada Kaki, Bisa Jadi Tanda Sakit Kronis
5. Cedera saraf
Kesemutan bisa menjadi tanda adanya cedera saraf, yang disebabkan mulai dari saraf kejepit, saraf rusak, hingga saraf hancur.
Cara tepat untung mengatasinya adalah konsultasi ke dokter. Mereka akan melakukan pemeriksaan fisik, merekomendasikan tes darah, CT scan, MRI, serta biopsi saraf.
6. Infeksi
Kaki, tangan, atau bagian tubuh lainnya yang mengalami kesemutan bisa juga disebabkan oleh adanya infeksi virus atau bakteri.
Lyme, herpes, cytomegalovirus, Epstein-Barr, dan HIV/AIDS adalah contoh penyakit akibat infeksi virus atau bakteri yang membuat pengidapnya merasakan kesemutan.
7. Penyakit autoimun
Penyakit autoimun dapat menyebabkan peradangan kronis, yang menimbulkan gejala kesemutan bagi pengidapnya.
Beberapa penyakit autoimun yang menimbulkan gejala sering kesemutan, seperti sindrom Guillain-Barre, lupus, dan rheumatoid arthritis.
Baca Juga: Terus Menurus Merasakan Kesemutan Bisa Saja Kamu Mengidap Penyakit Ini
8. Kekurangan atau kelebihan vitamin tertentu
Mengonsumsi vitamin dan suplemen yang tidak tepat dapat menyebabkan tubuh sering mengalami kesemutan.
Vitamin E, B1, B6, B12, dan niasin sangat penting untuk menunjang kesehatan saraf.
Namun, kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia pernisiosa, penyebab penting dari gangguan saraf neuropati perifer.
Kawan Puan, selalu dengarkan tubuhmu, ya. Terkadang ada gelala yang kita anggap sepele, tapi sebenarnya hal tersebut merupakan pertanda penyakit serius.
Stay healthy! (*)