Parapuan.co - Setiap perempuan berisiko memiliki masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, salah satunya kista.
Oleh karena itu, penting untuk memerhatikan kondisi kesehatan reproduksi perempuan.
Salah satu masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan yang berisiko dialami kaum hawa adalah kista ovarium.
Kista ovarium sendiri merupakan kantung berisi cairan yang diakibatkan dari penumpukan cairan selama ovulasi.
Kista ovarium relatif umum dan mempengaruhi hingga 18 persen perempuan pra-menopause dan pascamenopause, seperti dikutip dari laman Serrano Ob-gyn.
Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: Kenali Jenis-Jenis Kista Ovarium
Sebagian besar kista ovarium muncul tanpa gejala dan menghilang atau menyusut dengan sendirinya, namun sebagian jenisnya dapat menyebabkan rasa sakit atau komplikasi lainnya.
Mengingat masalah kesehatan organ kewanitaan satu ini dapat timbul tanpa gejala, sebagian besar kista ovarium diidentifikasi selama pemeriksaan panggul.
Sebagian besar kista ovarium dikategorikan sebagai kista fungsional, yang biasanya tidak menimbulkan masalah atau memerlukan perawatan.
Namun, jenis kista ovarium yang abnormal dapat mempengaruhi kesuburan, hingga menghasilkan gejala yang parah.
Untuk itu, kali ini PARAPUAN akan membahas mengenai faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kista ovarium.