6 Manfaat Membuat Batasan di Tempat Kerja, Salah Satunya Tingkatkan Produktivitas

Ardela Nabila - Minggu, 28 November 2021
Manfaat membuat batasan di tempat kerja.
Manfaat membuat batasan di tempat kerja. Edwin Tan

1. Menetapkan ekspektasi yang jelas

Manfaat paling menguntungkan dari menciptakan batasan di tempat kerja adalah ekspektasi yang jelas tentang segala hal yang berkaitan dengan pekerjaan.

Ketika karyawan mengetahui hal apa saja yang dapat diterima di tempat kerja, mereka akan lebih mudah memenuhi ekspektasi itu.

Akan tetapi, saat batasan tersebut tidak jelas, maka mereka bisa secara tidak sengaja membuat kesalahan.

Misalnya, ketika jam kerja sehari-hari dimulai pukul sembilan dan berakhir di pukul lima, kemudian seorang rekan kerja terus mengadakan rapat di pukul enam, maka ia telah melanggar batasan yang kamu buat.

Saat kamu mengatakannya dengan jelas bahwa kamu tidak ingin menghadiri rapat di luar jam kerja, mereka tentunya dapat memahami bahwa ada batasan yang telah kamu tetapkan.

Baca Juga: Bukan Branding Keluarga, Ini yang Harus Perusahaan Lakukan untuk Ciptakan Lingkungan Kerja Sehat

2. Mengurangi kesalahpahaman dan perselisihan

Komunikasi yang jelas dan efektif sangat dibutuhkan di tempat kerja. Memiliki batasan bisa membantumu mengurangi kesalahpahaman yang mungkin bisa terjadi ke depannya.

Selain itu, memiliki batasan di tempat kerja juga bisa mengurangi terjadinya adu argumen atau pertentangan.

Sebagai contoh, ketika terdapat karyawan yang mengalami penurunan kinerja, di sini atasan bisa mencoba mencoba memahami dan mengajaknya berbicara secara perlahan alih-alih memberikan feedback negatif.

3. Meningkatkan keterlibatan dan kepuasan karyawan

Lebih lanjut, batasan di tempat kerja juga bisa membantu karyawan lebih terhubung dengan satu sama lain.

Meskipun bisa saja terjadi ketidaksepakatan dan percakapan yang membuat tidak nyaman, karyawan akan cenderung merasa terpenuhi.

Sumber: chron.com
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh


REKOMENDASI HARI INI

Representasi Karakter Perempuan dalam Game, Inklusivitas atau Eksploitasi?