Parapuan.co - Kabar duka datang dari perancang busana Virgil Abloh yang meninggal pada usia 41 tahun setelah berjuang melawan penyakit angiosarcoma jantung selama lebih dari dua tahun.
Virgil Abloh adalah pionir dalam industri mode sebagai direktur artistik merek busana kenamaan dunia, Louis Vuitton, sejak tahun 2018.
Ia bertanggung jawab dalam merancang busana khususnya lini pakaian siap pakai untuk laki-laki.
Kabar duka tersebut dibagikan secara resmi oleh pihak Virgil Abloh melalui Instagram pribadinya pada Minggu, (28/11/2021).
Lihat postingan ini di Instagram
"Selama lebih dari dua tahun, Virgil dengan gagah berani berjuang melawan kanker yang langka dan agresif, angiosarcoma jantung.
Dia berjuang sejak diagnosisnya pada tahun 2019, menjalani berbagai perawatan yang menantang," tulis di caption Instagram tersebut.
Baca Juga: Hanna Kirana Meninggal Karena Gagal Jantung, Ini Faktor Risikonya
Apa itu Angiosarcoma?
Berkaca dari perjuangan melawan kanker langka yang diderita Virgil Abloh, penyakit seperti apa angiosarcoma itu?
Melansir Johns Hopkins Medicine, angiosarcoma atau sarkoma jantung merupakan jenis tumor ganas (kanker) primer yang langka dan terjadi di jantung.
Angiosarcoma adalah kanker langka yang berkembang di lapisan dalam pembuluh darah dan pembuluh getah bening.
Kanker tersebut dapat terjadi di bagian tubuh mana saja, tetapi paling sering ditemukan di kulit, payudara, hati, dan limpa.
Sebagian besar angiosarcoma terjadi di atrium (serambi jantung) kanan yang berdampak pada aliran masuk atau keluar darah.
Jika tumor terletak di perikardium (kantung tipis yang mengelilingi jantung), maka cairan dapat menumpuk dan memengaruhi kemampuan jantung untuk memompa darah.
Tanda-tanda bahwa angiosarcoma jantung terbentuk pada perikardium termasuk nyeri dada, sesak napas, kelelahan, dan palpitasi.
Penyakit ini dapat dideteksi melalui berbagai tes termasuk ekokardiogram, CT scan, MRI scan dan rontgen dada.
Baca Juga: Rony Dozer Meninggal Karena Serangan Jantung, Kenali Gejala dan Pencegahannya
Penyebab
Melansir Mayo Clinic, belum jelas apa yang menyebabkan seseorang bisa mengidap penyakit angiosarcoma jantung seperti yang diderita Virgil Abloh.
Akan tetapi, dokter mengetahui ada sesuatu yang menyebabkan sel di lapisan pembuluh darah atau pembuluh getah bening mengembangkan kesalahan (mutasi) dalam kode genetiknya.
Mutasi memberitahu sel untuk tumbuh dengan cepat, lalu membuat lebih banyak sel abnormal. Sel-sel abnormal terus hidup ketika sel-sel lain akan mati.
Hasilnya adalah penumpukan sel abnormal yang tumbuh dari pembuluh darah atau pembuluh getah bening yang terkena.
Seiring waktu, sel-sel dapat pecah dan menyebar (melakukan metastasis) ke area tubuh lainnya.
Salah satu faktor risiko angiosarcoma jantung adalah pembengkakan yang disebabkan oleh kerusakan pembuluh getah bening (limfedema).
Limfedema adalah pembengkakan yang disebabkan oleh cadangan cairan getah bening yang terjadi ketika sistem limfatik tersumbat atau rusak.
Limfedema adalah risiko setiap kali kelenjar getah bening diangkat selama operasi. Ini merupakan teknik yang sering digunakan untuk mengobati kanker.
Limfedema juga dapat terjadi sebagai respons terhadap infeksi atau kondisi lain.
Selain itu, ternyata paparan beberapa bahan kimia pun dapat menjadi faktor risiko lain terkait penyakit kanker langka angiosarcoma ini. (*)
Baca Juga: Syok Kardiogenik, Ini Gejala dan Penyebab Serangan Jantung Parah