Parapuan.co - Bisnis di sektor wisata yang terpuruk semenjak pandemi Covid-19 perlahan mulai bangkit di tahun 2021 ini.
Usaha travel atau agen perjalanan dan penginapan pun kembali terbangun dari tidur panjangnya setelah pemerintah beberapa kali menetapkan lockdown dan PPKM.
Bisnis travel dan penginapan pelan-pelan berjalan lagi setelah tempat-tempat wisata diperbolehkan untuk dibuka.
Baca Juga: Rayakan Hari Anak Internasional, Ini 5 Tempat Wisata Ramah Anak
Masyarakat juga sudah banyak yang telah divaksinasi sebagai salah satu syarat untuk bisa masuk ke lokasi wisata maupun penginapan.
Hal tersebut tampak dari meningkatnya jumlah wisatawan di beberapa daerah tujuan wisata di Indonesia, khususnya Jawa.
Di Semarang, misalnya, disebutkan sebagaimana mengutip Kompas.tv bahwa kunjungan ke ibukota Jawa Tengah itu kian meningkat sejak level PPKM melonggar.
Meski begitu, terdapat pembatasan jumlah pengunjung dan penerapan protokol kesehatan yang ketat demi mencegah Covid-19 kembali mengganas.
Di sebuah tempat wisata di Banyubiru, Kabupaten Semarang, pengelola Muncul River Tubing menjelaskan bahwa ada peningkatan pengunjung di akhir Oktober 2021.
Jumlah pengunjung perhari dibatasi sekitar 25% dan anak di bawah 12 tahun sempat tidak diperbolehkan masuk ke lokasi wisata.
"Karena kemarin sudah ada kelonggaran, baru sekitar satu minggu ini kita sudah mulai menaik lagi," kata Yazid Khairil Aziz, pengelola tempat wisata.
Baca Juga: Catat! Ini 6 Sektor Pariwisata yang Wajib Menggunakan Peduli Lindungi
"Karena kemarin kita kendalanya di usia, di bawah 12 tahun belum diperbolehkan," imbuhnya.
Sementara itu, peningkatan siginifikan juga dialami bisnis penginapan atau hotel yang sempat pula terpuruk akibat pandemi.
Seperti dilansir Tribunnews, platform pemesanan dan manajemen hotel, RedDoorz terungkap mengalami peningkatan penjualan jelang akhir semester kedua tahun 2021.
Vice President of Operations RedDoorz, Adil Mubarak menyampaikannya dalam kesempatan jumpa pers virtual belum lama ini.
Pihaknya mewakili RedDoorz menjelaskan bahwa di akhir Oktober 2021 terjadi peningkatan penjualan sebanyak 512.000 kamar.
Angka tersebut jauh melampaui catatan rekor penjualan terbaik RedDoorz di masa pandemi pada Mei 2020 lalu yang hanya 165.000 kamar.
Adil Mubarak melihat ini sebagai salah satu tanda bangkitnya bisnis penginapan di sektor pariwisata.
Baca Juga: Motor vs Mobil, Ini Plus Minus Bisnis Sewa Kendaraan untuk Liburan
"Pandemi mungkin menjadi periode paling menantang yang dihadapi oleh industri kami hingga saat ini, tapi RedDoorz terus berkomitmen dengan bekerja bersama dengan para mitra kami untuk mengatasi krisis," ucap Adil.
Sama seperti usaha travel yang mulai bangkit, bisnis penginapan pun optimis akan semakin ramai.
Apalagi, kedua jenis bisnis di sektor wisata itu juga tetap memperhatikan protokol kesehatan dan menerapkannya untuk para pengunjung tanpa terkecuali.
Semoga geliat wisata di Indonesia kembali seperti sediakala ya, Kawan Puan. (*)