Oligomenorea, Masalah Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan dengan Siklus Haid Panjang

Ratu Monita - Senin, 29 November 2021
Masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, oligomenorea.
Masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, oligomenorea. Oleksandra Troian

Parapuan.co - Ada beragam masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan yang perlu dipahami perempuan, salah satunya yang berkaitan dengan siklus menstruasi

Menstruasi merupakan pendarahan bulanan yang biasa dialami perempuan. Saat menstruasi, tubuh perempuan akan meluruhkan lapisan dinding rahim.

Kemudian, cairan menstruasi akan mengalir melalui leher rahim dan keluar melalui vagina. Hal tersebut sering disebut dengan siklus menstruasi.

Siklus menstruasi merupakan kondisi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan. Hal ini adalah terkait dengan hormonal bulanan perempuan dalam mempersiapkan kehamilan.

Siklus ini dihitung dari hari pertama haid hingga hari pertama menstruasi berikutnya.

Baca Juga: Hal-hal Seputar Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan Saat Menopause

Siklus menstruasi dikatakan normal jika berlangsung selama 21 hingga 35 hari. Kebanyakan perempuan memiliki siklus haid sekitar 28 hari.

Meski begitu, siklus haid masing-masing perempuan berbeda. Jadi tidak perlu khawatir, Kawan Puan. 

Apabila siklus haid ini berlangsung lebih dari 35 hari, maka dapat dikatakan kondisi kesehatan organ kewanitaan tidak dalam keadaan baik. 

Kondisi masalah kesehatan reproduksi ini dapat dilihat dari siklus menstruasinya juga. 

Maka, siklus menstruasi yang terlalu lama dapat mengindikasikan adanya masalah kesehatan pada tubuh.

Melansir dari laman GridHealth, dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr Gorga I.V.W. Udjung, Sp. OG dari RSIA Bunda Jakarta menjelaskan perihal siklus menstruasi yang terlalu panjang.

Menurutnya, masalah menstruasi adalah gangguan pada pola atau siklus haid. Masalah menstruasi termasuk masalah kesehatan seksual dan reproduksi yang tidak boleh diabaikan. 

Salah satu masalah yang berkaitan dengan siklus haid adalah oligomenorea

Oligomenorea adalah suatu kondisi yang menyebabkan seorang perempuan mengalami menstruasi yang tidak teratur.

“Jadi, kita tahu siklus haid normal itu rata-rata 21-35 hari dengan paling banyak 28 hari. Kalau oligomenorea ini, siklus haidnya itu jarang. Siklus haidnya lebih dari 35 hari biasanya,” kata dokter Gorga.

Baca Juga: Stres dan Anxiety Pengaruhi Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan

 

 

Dengan kata lain, haid yang seharusnya terjadi setiap bulan, justru tidak dialami oleh perempuan yang mengidap oligomenorea.

“Tidak setiap bulan dia mendapatkan haid. Jadi mungkin dia 40 hari atau 50 hari sekali baru haid,” jelas dokter Gorga.

Lebih lanjut lagi, Dokter Gorga pun menyampaikan hal yang menjadi penyebab terjadinya seseorang mengalami oligomenorea.

Menurutnya, penyebab masalah menstruasi oligomenorea ini beragam, misalnya saja gangguan kesehatan seperti PCOS dan penyakit tiroid.

“ Kita harus melihat penyebabnya. Biasanya terjadi karena gangguan PCOS. Ditambah lagi dia ada gangguan tiroid, misalnya hormon tiroidnya rendah,” ujarnya.

PCOS atau polycystic ovary syndrome adalah gangguan hormonal yang sering dialami perempuan pada usia subur.

Adanya masalah PCOS ini menyebabkan ovarium membengkak dan memproduksi kantong-kantong berisi cairan yang membuat sel telur gagal dilepaskan secara tertatur.

Selain disebabkan oleh adanya sejumlah masalah kesehatan tubuh, Dokter Gorga juga menyampaikan terdapat faktor lain yang dapat memicu seseorang mengalami oligomenorea.

Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: Kenali Jenis-Jenis Kista Ovarium

Penyebab lainnya ialah pola hidup tidak sehat, berat badan berlebih (obesitas), dan stres. 

Untuk penanganan kasus ini, mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat atau penggunaan alat kontrasepsi seperti pil KB bisa dilakukan. 

Bagi Kawan Puan yang dirasa mengalami masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan seperti oligomenorea, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja