Sebagai sesama perempuan, Ci Devi berharap perempuan tetap bisa mengakses pendidikan meski ia mengalami kehamilan tidak diinginkan.
"Saya ingin perempuan tetap melanjutkan pendidikannya meski terlanjur hamil. Minimal pendidikan kuliah atau S1 lah," tambahnya.
Tak hanya itu, Ci Devi juga bercerita bahwa sebagian besar perempuan mengalami kehamilan tidak diinginkan yang datang ke RUTH karena dimanipulasi oleh pasangan mereka.
"Sebagian besar mereka yang mengalami kehamilan tidak diinginkan adalah perempuan yang dibohongi dan dimanipulasi oleh pacar mereka. Banyak mereka yang menemukan pasangan lewat aplikasi kencan online, kemudian setelah si laki-laki mendapatkan apa yang diinginkan dan menghamili, ditinggal begitu saja," cerita Ci Devi.
Baca juga: Pentingnya Mencantum Hak Korban Kekerasan Seksual di Kontrak Kerja Menurut Lola Amaria
Mengingat budaya victim blaming masih kental di Indonesia, RUTH hadir untuk menyediakan rumah bagi perempuan dengan kasus ini yang diasingkan oleh orang-orang di sekitarnya.
"Sayangnya masyarakat banyak yang menyalahkan perempuan. Padahal bukan salah mereka jika perempuannya jika tidak tahu apa-apa atau kurang teredukasi. Maka dari itu, RUTH ada untuk membantu mengedukasi mereka juga," jelasnya.
Lalu, bagaimana caranya jika ada perempuan dengan kehamilan tidak diinginkan ingin menghubungi RUTH?