Pada tahapan ini, pasangan akan peduli satu sama lain, namun tetap berikan feedback yang jujur untuk membantu satu sama lain menjadi lebih baik.
Dengan memberikan kasih sayang, rasa menghormati, dan menerima kekurangan serta kelebihan pasangan dapat meningkatkan kualitas hubungan setelah perempuan menikah.
"Dengan meningkatkan empati kepada orang lain, maka dapat menciptakan keamanan yang lebih besar dalam hubungan, menumbuhkan kemampuan untuk benar-benar terlihat dan didengar."
Cara ini juga menjadi kunci untuk mengembangkan keintiman emosional yang mendalam.
Baca Juga: 7 Kebiasaan Sehari-Hari yang Memicu Kerenggangan dalam Hubungan
4. Berhenti mencoba mengendalikan pasangan
Sebuah hubungan dikatakan sehat jika terdapat rasa kepercayaan dan kemampuan untuk membuat pasangan tetap menjadi dirinya sendiri.
Lalu, bersamaan dengan itu tetap berusaha menerima dan mencintai pasangan.
Miller pun meyakini, berusaha mengontrol pasangan bukan hanya hal terburuk dalam suatu hubungan, namun tanpa disadari menjadi kebiasaan kebanyakan orang.
“Kita sering merasa bahwa kita melakukan hal yang benar dan memiliki otoritas moral sehingga berusaha untuk mengendalikan keadaan dan orang lain," jelas Miller.
5. Menerima pasangan seutuhnya
Menjalin hubungan bukan berarti seseorang meninggalkan sifat aslinya, melainkan berkembang menjadi lebih baik.
Memang, perubahan lebih baik itu merupakan hal positif, namun, semua orang yang terlibat dalam suatu hubungan harus merasa diterima, termasuk dengan sisi buruknya.
Namun, jika setelah wanita menikah dan pasangan menunjukkan perilaku buruk berupa kekerasan fisik atau verbal, berbeda ceritanya.
Perilaku buruk seperti berbohong, menipu, atau mencuri, melakukan pelecehan verbal, emosional, atau fisik, atau perilaku apa pun yang mengancam atau berbahaya, tetap tidak bisa diterima.