Hal ini tentu sudah jarang dilakukan oleh masyarakat Indonesia saat ini.
"Itu membuat kita berkaca. 'Kalau kita di rumah ngobrol enggak ya sama anggota tertua di keluarga kita?'" ucapnya.
"Kalaupun kita berbicara sama mereka, kok kayaknya kita enggak pernah ngomongin hal-hal yang sama sekali mereka tahu tapi kita enggak tahu," tuturnya.
"Cuma kayak mereduksi pembicaraan menjadi chit chat yang enggak ada artinya," lanjutnya.
Baca Juga: Cerita Kelam Dian Sastro Ditinggal Orang Tua Hingga Ingin Bunuh Diri
Dian memahami bahwa film ini mengajak kita untuk memaknai kembali hubungan antar anggota keluarga dan menghidupkan pengetahuan kita tentang identitas diri kita.
"Jadi segala sesuatu yang mestinya kita jaga. Jangan sampai yang tidak terputus tetap terputus," kata Dian.
Film dokumenter Bara (The Flame) diproduksi bersama Abimata Group, Cineria Film, RM Cine Makassar, dan Aljazeera Documentary Channel.
Kisahnya menceritakan perjuangan lelaki bernama Iber Djamal sebagai penduduk asli Kalimantan yang mempertaruhkan sepanjang hidupnya untuk mendapatkan hak waris hutan adatnya.
Film yang juga bertujuan memaparkan isu krisis iklim dan lingkungan hidup yang telah menjadi permasalahan besar di negara.