Layanan yang Diberikan Rumah RUTH kepada Perempuan dengan Kehamilan Tak Direncanakan

Aulia Firafiroh - Rabu, 1 Desember 2021
Layanan di RUMAH RUTH
Layanan di RUMAH RUTH instagram @rumahruth

Parapuan.co- 60 juta bayi di dunia diketahui diaborsi saat masih dalam kandungan.

Sedangkan, Indonesia merupakan salah satu dari empat negara dengan tingkat aborsi terbesar di dunia.

Melansir dari Kompas, saat ini angka aborsi sudah mencapai 2,3 juta dan mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Tentu saja hal itu menjadi perhatian, Devi Sumarno yang merupakan founder yayasan Rumah Tumbuh Harapan (RUTH)

Ia membangun yayasan sosial tersebut bersama suami tercintanya, Charles Wong, yang memang untuk perempuan korban kehamilan tidak diinginkan atau tidak direncanakan atau yang biasa disebut KTD.

Baca juga: Mengenal Devi Sumarno, Founder Rumah RUTH untuk Perempuan yang Alami Kehamilan Tidak Direncanakan

Lalu apa itu Rumah RUTH yang berada di Bandung ini?

RUTH  adalah rumah aman dan pendampingan untuk perempuan yang mengalami kekerasaan berbasis gender salah satunya kehamilan yang tidak direncanakan.

Banyak layanan yang diberikan RUTH sendiri kepada perempuan korban kehamilan tidak diinginkan salah satunya pendampingan kesehatan.

" Kami memberikan pendampingan kesehatan untuk perempuan dengan kehamilan tidak diinginkan seperti cek USG ke dokter, kontrol tensi, minum obat, dan cek PMS (penyakit menular seksual)," ujar Devi dikutip dari PARAPUAN .

Rumah RUTH juga kerap membantu para perempuan dengan kasus tersebut untuk mengurus BPJS mereka.

"Kami juga sering membantu klien untuk mengurus BPJS mereka. Karena banyak klien yang belum punya BPJS atau BPJS nunggak, padahal BPJS bisa membantu juga untuk akses fasilitas kesehatan mereka," tambah perempuan yang akrab disapa Ci Devi ini.

Tak hanya itu, RUTH juga memberikan layanan pendampingan psikologi bagi perempuan korban kehamilan tidak direncanakan.

"Kedua, kami juga menyediakan layanan konseling psikologi one on one, kelompok, psikotest untuk acuan penanganan kasus,"papar perempuan alumni S2 jurusan Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia ini.

"Di dalam kelas pendampingan psikologi ini, ada berbagai kelas. Seperti kelas keterampilan, kelas pemulihan," tambah Ci Devi.

Baca juga: Kurs Rupiah Melemah 0,01 Persen ke Level Rp 14.260, Ini Penyebabnya

Selain itu, ada kelas-kelas yang disediakan RUTH dengan bertujuan untuk memberdayakan sesama perempuan.

"Kelas-kelas yang kami lakukan mengandung art therapy bagi mereka. Seperti menjahit dengan tangan, yang bertujuan untuk melatih kesabaran dan konsistensi. Itu semua adalah bagian dari terapi buat mereka,"

Kemudian ada juga pendampingan sosial yang RUTH kepada bagi perempuan-perempuan ini.

"Perempuan dengan kehamilan tidak diinginkan kerap mendapat stigma seperti dianggap aib dan mengandung anak haram. Contoh ada perempuan yang hamil lalu dikeluarkan dari sekolah. Kami melakukan datangi dan berbicara kepada pihak sekolahnya agar perempuan tersebut tidak dikeluarkan dari sekolah," papar Ci Devi

Sebagai sesama perempuan, Ci Devi berharap perempuan tetap bisa mengakses pendidikan meski ia mengalami kehamilan tidak diinginkan.

"Saya ingin perempuan tetap melanjutkan pendidikannya meski terlanjur hamil. Minimal pendidikan kuliah atau S1 lah," tambahnya.

Tak hanya itu, Ci Devi juga berbagi cerita mengenai sebagian besar perempuan mengalami kehamilan tidak diinginkan yang datang ke RUTH karena dimanipulasi oleh pasangan mereka.

"Sebagian besar mereka yang mengalami kehamilan tidak diinginkan adalah perempuan yang dibohongi dan dimanipulasi oleh pacar mereka. Banyak mereka yang menemukan pasangan lewat aplikasi kencan online, kemudian setelah si laki-laki mendapatkan apa yang diinginkan dan menghamili, ditinggal begitu saja," cerita Ci Devi yang mengaku prihatin.

Baca juga: Mengenal Performative Workaholism, Kebiasaan Pamer Kesibukan Bekerja

Mengingat budaya victim blaming masih kental di Indonesia, RUTH hadir untuk menyediakan rumah bagi perempuan dengan kasus ini yang diusir atau diasingkan oleh orang-orang di sekitarnya.

"Sayangnya masyarakat banyak yang menyalahkan perempuan. Padahal bukan salah mereka jika perempuannya jika tidak tahu apa-apa atau kurang teredukasi. Maka dari itu, RUTH ada untuk membantu mengedukasi mereka juga," jelasnya.

Jika ingin menghubungi Rumah RUTH, bagaimana caranya?

 

Kamu bisa menghubungi menghubungi instagram resmi yayasan Rumah RUTH @rumahruth atau bisa kunjungi langsung website resminya di sini.

Pesan yang dikirimkan nantinya akan langsung direspon oleh pihak RUTH.

"Perempuan dengan kehamilan tidak diinginkan cenderung stres dan depresi sehingga tak jarang yang memiliki pemikiran untuk bunuh diri. Maka dari itu RUTH akan merespon cepat atau kalau bisa kami mendatangi langsung," ujar Ci Devi.

Seperti yang diketahui, RUTH memberikan layanan dan penampungan bagi perempuan yang mengalami kehamilan tidak diinginkan.

Rumah RUTH diketahui juga tidak memasang tarif bagi siapa saja yang ingin datang kesana.

"Kami menyebutnya Rumah RUTH ini persembahan kasih. Mau membayar tidak apa-apa. Tidak membayar juga tidak apa-apa," tambah Ci Devi.

Semoga informasi mengenai Rumah RUTH membantu kalian yang sedang mengalami masalah kehamilan tidak direncanakan. (*)

 

Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh