Hari AIDS Sedunia, Ini 5 Film Indonesia tentang Pejuang AIDS yang Wajib Ditonton

Alessandra Langit - Rabu, 1 Desember 2021
Film Nada untuk Asa, tentang pengidap AIDS
Film Nada untuk Asa, tentang pengidap AIDS Sahabat Positif

Parapuan.co - Kawan Puan, tanggal 1 Desember diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia.

Pada hari yang penting ini, kita diajak untuk meningkatkan kesadaran akan penyakit HIV/AIDS dan memberikan simpati kepada para pejuang AIDS.

Representasi pejuang AIDS di media jarang menjadi sorotan karena masih adanya stigma negatif yang melekat dengan mereka yang menderita AIDS.

Walau begitu, beberapa film di Indonesia berani mengangkat kisah pejuang AIDS dengan cerita yang inspiratif dan penuh pesan bermakna.

Film-film ini biasanya bekerja sama dengan lembaga-lembaga nirlaba yang melindungi hak dari pejuang HIV/AIDS.

Berikut rekomendasi film Indonesia bertemakan kisah pejuang AIDS yang dapat menjadi tontonan di Hari AIDS Sedunia ini.

Baca Juga: Sejarah dan Tema Hari AIDS Sedunia yang Diperingati Setiap 1 Desember

Perempuan Punya Cerita (2008)

Kisah ini merupakan kumpulan 4 film pendek yang dikemas dalam sebuah film drama emosional.

Film ini dibuat dengan memakai perspektif perempuan dari berbagai wilayah di Indonesia.

Pada cerita yang berlatar Kota Jakarta, Laksmi (Susan Bachtiar), seorang ibu yang mengidap AIDS, baru saja kehilangan suaminya.

Laksmi harus menjaga anak semata wayangnya, Belinda, seorang diri sembari melawan penyakitnya.

Namun, keluarga sang suami menuduh Laksmi menularkan penyakit AIDS kepada suaminya. Padahal, sang suami meninggal akibat overdosis narkoba.

Laksmi pun akhirnya harus berjuang agar hak asuh Belinda tak jatuh ke tangan orang tua suaminya.

Cinta dari Wamena (2013)

Film ini mengisahkan cinta dan persahabatan anak muda di Papua dengan latar wabah AIDS yang sedang marak terjadi.

Ini adalah kisah Litius (Maximus Itlay), Tembi (Benyamin Lagowan) dan Martha (Madonna Marrey), tiga sahabat yang tinggal di kota kecil di Papua.

Mereke bertiga punya mimpi untuk bersekolah dan pergi ke Wamena yang dapat memberikan pendidikan gratis.

Mimpi mereka pun diuji dengan kondisi kehidupan yang buruk dan wabah AIDS yang melanda remaja Papua.

Mereka pun akhirnya harus berpisah dan menempuh jalan kehidupan yang berbeda, akankah mereka bersatu dan kembali menggapai mimpi mereka?

Baca Juga: Sambut Hari AIDS Sedunia 2021: Ketahui Tahapan Infeksi HIV Menjadi AIDS

Mika (2014)

Film ini menceritakan kisah Indi (Velove Vexia), seorang gadis yang dunianya berubah total saat ia didiagnosa mengidap penyakit scoliosis.

Sebelum masuk SMA, Indi berkenalan dengan Mika (Vino G. Bastian) lewat sebuah pertemuan tak terduga. 

Sayangnya hubungan mereka menjadi rumit saat Mika mengaku bahwa ia mengidap AIDS.

Indi tidak punya masalah dengan itu dan menerima Mika sepenuhnya.

Namun, keluarga dan teman-teman Indi melakukan segala cara agar Indi dan Mika tidak berhubungan lagi.

Stigma penderita AIDS menjadi sorotan utama dalam film ini.

Nada untuk Asa (2015)

Film emosional ini menceritakan tentang Nada (Marsha Timothy), seorang perempuan yang baru saja menyandang status janda setelah suaminya meninggal dunia.

Nada terpukul saat mengetahui suaminya meninggal lantaran penyakit HIV/AIDS yang ternyata juga menular kepada anaknya, Asa (Acha Septriasa).

Baca Juga: Jelang Hari AIDS Sedunia: Ketahui Fakta dan Mitos Seputar HIV/AIDS

Asa pun tumbuh menjadi seorang pengidap AIDS dan menemukan banyak tantangan hidup yang sulit.

Salah satunya adalah saat Asa bertemu laki-laki idamannya, ketakutan akan ditinggalkan karena penyakitnya pun menyelimuti hari-hari Asa.

Film ini menyoroti kisah pejuang AIDS yang dikucilkan dari masyarakat sekitarnya. (*)

Sumber: IMDb
Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja