Dalam asuransi kendaraan syariah, dana ini dikelola oleh pihak asuransi sebagai dana ganti rugi bagi nasabah yang mengalami insiden merugikan pada kendaraannya.
Nah, sebelum menjadi nasabah penting bagi kamu untuk memastikan akan digunakan untuk apa dana terbaru itu dipakai.
Jika diinvestasikan, pastikan hanya untuk perusahaan-perusahaan yang tidak bertentangan dengan syariat.
2. Periksa kredibilitas perusahaan asuransi
Sama seperti ketika kamu membeli asuransi lainnya, penting untuk memeriksa kredibilitas perusahaan penyedia produk.
Sebab, ini merupakan faktor utama yang harus dipertimbangkan untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan.
Baca Juga: Pentingnya Asuransi Motor, Ini Rekomendasi Proteksi yang Bisa Jadi Pilihan
Salah satu cara untuk mengetahui kredibilitas perusahaan asuransi adalah dengan melihat apakah perusahaan tersebut sudah terdaftar di Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dalam hal asuransi syariah, perusahaan asuransi tersebut juga harus diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS).
DPS merupakan lembaga keuangan syariah yang di dalamnya termasuk penyedia produk asuransi kendaraan yang berdasarkan hukum Islam.
3. Tentukan kebutuhan perlindungan
Agar tetap efektif dalam pengeluaran, tetapi juga sesuai dengan kebutuhan, kamu harus memastikan jenis perlindungan asuransinya.
Seperti asuransi mobil konvensional, produk asuransi mobil syariah juga tersedia dalam jenis all risk dan total loss only (TLO).