Parapuan.co - Hubungan perempuan menikah dengan pasangan yang telah susah payah dibangun sejak awal justru semakin renggang tentu menyayat hati.
Apalagi jika teringat perjuangan di awal dalam membina rumah tangga yang tentunya tidak bisa dibilang mudah.
Pada kenyataannya, tidak semua hubungan dapat diselamatkan. Ada sebagian pasangan yang lebih bahagia saat mereka sudah tidak bersama lagi.
Hal ini sebenarnya dipicu oleh banyak faktor, baik dari internal maupun eksternal.
Ketidakcocokan satu sama lain hingga adanya pekerjaan baru yang mengharuskan pasangan pindah bisa menjadi penyebab keretakan.
Baca Juga: Tips Perempuan Menikah dengan Pasangan Beda Usia agar Hubungan Harmonis
Bahkan soal penambahan anak yang seharusnya membuat pasangan berbahagia justru bisa menyebabkan perdebatan tiada akhir.
Jika perempuan menikah menemukan permasalahan yang tidak kunjung selesai atau cenderung berlarut tanpa ada solusi, maka hal tersebut bisa menjadi tanda bagi pasangan untuk mempertimbangkan kembali pernikahannya.
Sebagai pasangan, kita bisa saling merefleksikan diri tentang jalan terbaik yang mungkin bisa ditempuh, termasuk perceraian.
Memaksakan diri berada di hubungan pernikahan yang tidak bahagia justru akan menyakitkan satu sama lain.
Melansir dari laman Brides, berikut tanda yang bisa menjadi alasan lebih baik bercerai bagi wanita menikah.
1. Masalah Kecil Bisa Berdampak Besar
Salah satu tanda yang bisa menjadi pertimbangan perempuan menikah untuk bercerai adalah saat masalah kecil dalam pernikahan dapat berpengaruh besar.
Menurut Noosha Mehmanli Anzab, Psikolog di Psychfirst, saat masalah sepele dalam hubungan pernikahan menjadi begitu mengganggu, maka itu bisa menjadi pertanda perlu mempertimbangkan perceraian.
Meski begitu, Anzab menyarankan sebelum bercerai, kamu dan pasangan melakukan diskusi. Hal ini menjadi penting sebelum rasa kesal yang dialami satu sama lain berubah menjadi sebuah kebencian.
2. Tidak ada Kecocokan
Di awal pernikahan, perbedaan satu sama lain mungkin terkesan menarik dan menantang.
Namun seiring berjalannya waktu, perbedaan tersebut justru menjadi suatu hal yang sulit untuk diterima karena kurangnya kesediaan satu sama lain untuk berkompromi.
Baca Juga: Tips Memilih Wedding Photographer untuk Persiapan Perempuan Menikah
Anzab menambahkan, "Kebutuhan yang tidak dapat dinegosiasikan, seperti memutuskan tempat untuk menelepon ke rumah atau perihal menginginkan kehadiran anak atau tidak, dapat menjadi sumber masalah dan perceraian."
Umumnya, saat seseorang mencintai pasangannya, ia akan berusaha untuk bersikap fleksibel, khususnya terhadap hal yang berkaitan dengan kebutuhan pasangannya.
Di sisi lain, terkadang seseorang juga memiliki keinginan untuk melakukan hal yang dikehendakinya.
Jika pasangan menolak untuk berkompromi terhadap perbedaan yang dimiliki, maka ini bisa menjadi tanda bagi wanita menikah untuk mempertimbangkan perpisahan.
3. Masalah Pekerjaan
Sejatinya, setiap hubungan tentu akan memiliki tantangannya masing-masing. Dalam pernikahan, salah satu masalah yang kerap menimbulkan konflik adalah pekerjaan, termasuk soal work life balance hingga kesulitan keuangan.
Anzab mengatakan, bahwa permasalahan eksternal dapat memengaruhi kehidupan pribadi bahkan hingga hubungan pribadi dengan pasangan.
Terlebih, saat salah satu merasa tidak didukung, ditolak, diabaikan, merasa tidak layak, atau bahkan tidak dicintai, maka akan ketegangan dalam hubungan akan timbul.
Jika merasa pasangan lebih memprioritaskan kariernya daripada pernikahannya, maka penting untuk berdiskusi dengannya tentang hal itu. Katakan padanya bagaimana perasaan kamu.
Apabila tidak ada yang berubah setelah pembicaraan tersebut, maka hal yang harus dilakukan adalah melakukan yang terbaik untuk dirimu sendiri.
Baca Juga: Perempuan Menikah Wajib Tahu, Ini Persiapan saat Merencanakan Anak Kedua
4. Hubungan Semakin Toxic
Ketika mulai merasa tidak bahagia dalam hubungan karena salah satu atau bahkan keduanya terlibat dalam perilaku yang toxic, maka ini bisa menjadi tanda untuk mengakhiri pernikahan.
Mulai banyak kebohongan di antara satu sama lain, atau perilaku buruk lainnya yang mengarah ke hubungan toxic.
"Berhati-hatilah karena sangat normal untuk mengakhiri hubungan jika hal itu menjadi semakin toxic bagi kedua belah pihak," saran Anzab.
Demikian tanda yang harus diperhatikan perempuan menikah untuk mengakhiri pernikahannya.
(*)