Dampak Kekerasan pada Perempuan dalam Rumah Tangga dan Keluarga

Putri Mayla - Kamis, 2 Desember 2021
Perempuan, keluarga, masyarakat, dan anak dapat merasakan dampak kekerasan pada perempuan dalam rumah tangga.
Perempuan, keluarga, masyarakat, dan anak dapat merasakan dampak kekerasan pada perempuan dalam rumah tangga. RyanKing999

Parapuan.co - Kasus perempuan yang mengalami kekerasan pada perempuan dalam rumah tangga marak terjadi hingga saat ini.

Kekerasan yang terjadi dalam rumah tangga dapat memberikan efek pada perempuan, anak-anak, keluarga dan masyarakat.

Hal ini juga memiliki efek pribadi, sosial, dan ekonomi.

Apa saja efek yang dapat ditimbulkan dari kekerasan dalam rumah tangga?

Melansir dari NSW, berikut efek yang dapat dialami penyintas kekerasan dalam rumah tangga.

Baca Juga: Kekerasan pada Perempuan dapat Terjadi di Tempat Kerja, Begini kata Kemen PPPA

Efek korban kekerasan pada perempuan dalam rumah tangga

- Pada kasus tertentu korban dapat mengalami kematian, penyakit, cedera, dan kecacatan.

Kekerasan dalam rumah tangga dan keluarga adalah penyebab utama kematian, penyakit, dan kecacatan bagi wanita berusia di bawah 45 tahun.

- Trauma emosional dan psikologis, dampak yang menghancurkan pada kesehatan fisik, mental dan emosional seseorang termasuk depresi, rasa malu, kemarahan dan bunuh diri.

- Tunawisma, hampir sepertiga orang di NSW yang mencari bantuan dari layanan tunawisma mengatakan kekerasan dalam rumah tangga dan keluarga adalah masalah.

Selanjutnya berikut yang dapat dialami korban kejahatan pada perempuan dalam rumah tangga.

 

Korban kekerasan pada perempuan dalam rumah tangga dapat mengalami hal berikut:

- Penggunaan alkohol dan obat-obatan lain untuk mengatasi rasa sakit.

- Cedera dan masalah kesehatan fisik, yang mungkin tidak ditangani secara medis.

Efek pada keluarga

- Kekerasan dan ancaman kekerasan di rumah menimbulkan ketakutan dan dapat merusak lingkungan keluarga dan berujung pada perpecahan keluarga.

- Sering bergerak untuk menghindari pelaku.

- Konflik rumah tangga biasa.

Baca Juga: Mengakhiri Kekerasan pada Perempuan Merupakan Tanggung Jawab Banyak Pihak

- Perlindungan anak atau keterlibatan polisi.

Efek pada masyarakat

- Anak-anak tumbuh tanpa belajar tentang hubungan yang positif dan saling menghormati.

- Pelaku masuk penjara.

- Tingkat alkohol dan penggunaan narkoba lainnya yang lebih tinggi, dan masalah kesehatan mental.

- Kekerasan dalam rumah tangga dan keluarga diperkirakan merugikan ekonomi.

Selanjutnya, kejahatan pada perempuan dalam rumah tangga dapat berdampak pada anak.

Efek pada anak-anak

Masih melansir NSW, dari perempuan yang mengalami kekerasan, lebih dari 50% memiliki anak dalam pengasuhannya.

Kekerasan dalam rumah tangga dapat menyebabkan beberapa kerusakan fisik dan emosional pada anak-anak dan remaja dengan cara berikut:

- Kecemasan dan depresi yang berkelanjutan

- Tekanan emosional

- Gangguan makan dan tidur

- Gejala fisik, seperti sakit kepala dan sakit perut

- Merasa sulit untuk mengelola stres

Baca Juga: Catat! 3 Layanan Pengaduan Korban Kekerasan pada Perempuan dan Anak 

- Tingkat percaya diri yang rendah

- Merugikan diri

- Bersikap agresif terhadap teman dan teman sekolah

- Merasa bersalah atau menyalahkan diri sendiri atas kekerasan tersebut

Anak-anak dan remaja perlu tumbuh dalam lingkungan yang aman dan terpelihara.

Begitu juga dengan korban kekerasan pada perempuan dalam rumah tangga.

(*)

Sumber: NSW Gov
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara


REKOMENDASI HARI INI

BRI Diduga Terkena Ransomware, Kenapa Bank Jadi Target Utama Kejahatan Digital?