Parapuan.co - Kawan Puan, Gunung Semeru baru saja mengalami erupsi pada Sabtu (4/12/2021).
Peningkatan aktivitas vulkanik yang ditunjukan dengan guguran awan panas berlangsung sejak pukul 15.20 WIB.
Awan panas dari erupsi tersebut diketahui mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Perkembangan terbaru dari bencana alam ini, Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati Masdar telah memberikan informasi terkait dampak yang dirasakan warga sekitarnya.
Menurut keterangan Indah, ada satu warga meninggal dunia di Desa Curah Kobokan yang terletak tak jauh dari lokasi erupsi.
Baca Juga: Dua Kecamatan Terdampak Erupsi Semeru, Gubernur Khofifah Imbau untuk Evakuasi Diri
"Ada satu orang meninggal dunia dari Curah Kobokan dan segera tadi sudah akan dibawa oleh mobil ambulans," jelas Indah, dikutip dari Kompas.com.
Selain itu, laporan terakhir yang diterima Indah menyatakan bahwa ada 2 orang hilang dan 8 orang lain masih terjebak di lokasi.
Diduga delapan orang tersebut tidak dapat menemukan arah evakuasi dari lokasi yang terdampak lahar panas akibat erupsi Gunung Semeru.
Terakhir dihubungi, posisi mereka berada di Desa Sumberwuluh, tak jauh dari lokasi erupsi.
Pada Sabtu sore, para penambang tersebut ternyata sempat mengirimkan video melalui pesan WhatsApp.
Lewat video tersebut, para penambang meminta bantuan dan memberitakan kondisi sekitar mereka pada saat itu.
"Mereka minta tolong untuk bisa dibantu tapi petugas dan rekan-rekan relawan belum bisa melakukan evakuasi karena lahar panas sudah sampai sana," jelas Indah.
"Kami masih menunggu surut dan berharap mereka bisa diselamatkan," sambungnya.
Indah juga menjelaskan bahwa ada dua orang di area tambang yang masih hilang dan sampai sekarang belum bisa ditemukan.
Pihak Indah sampai sekarang masih melakukan evakuasi warga di sekitar Gunung Semeru.
Baca Juga: Ramai Adanya Potensi Gempa dan Tsunami, Ini Pentingnya Punyai Tas Siaga Bencana
Namun, kondisi di sekitar gunung membuat proses evakuasi ini menjadi lambat dan sulit untuk dilakukan.
"Evakuasi lamban karena mobil tidak bisa masuk ke lokasi disebabkan lumpur sudah setinggi hampir selutut kaki," kata Indah.
"Kami juga dibantu komunitas Jeep. Sehingga sampai saat ini masih proses evakuasi," tambahnya.
Dampak lainnya dari erupsi Gunung Semeru ini adalah hampir seluruh bangunan di daerah sekitar rusak.
Kerusakan tersebut membuat banyak warga yang harus kehilangan rumah tinggalnya.
"Hampir semua rumah di Curah Kobokan hancur," kata Indah.
Kini, 300 keluarga di Desa Curah Kobokan dan sekitarnya sudah berada di tempat pengungsian.
Fasilitas kesehatan pun sudah dikerahkan untuk menangani warga yang mengalami luka bakar akibat erupsi tersebut.
Baca Juga: Peran Penting Perempuan dalam Kesiapsiagaan dan Ketangguhan Bencana
Sampai saat ini, Anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang masih berada di daerah Candipuro-Pronojiwo.
BPBD dan tim gabungannya masih melakukan pemantauan dan evakuasi lokasi sekitar erupsi Gunung Semeru. (*)