2. Defensif atau membela diri
Tanda lainnya komunikasi yang tidak sehat pada pasangan setelah perempuan menikah adalah adanya unsur defensif atau membela diri.
Memang, pada dasarnya sangat wajar seseorang membela diri jika merasa diserang atau pun disalahkan.
Namun, unsur pembelaan diri ini tidak dapat dibenarkan jika digunakan untuk menghindari tanggung jawab atas apa pun dalam hubungan, karena perilaku ini justru memperparah masalah.
3. Penghinaan
Finn juga menyampaikan bahwa gaya komunikasi yang sangat buruk itu memancarkan superioritas dan penghinaan moral.
Penghinaan moral di sini dalam bentuk sarkasme, ejekan, dan humor yang menyakitkan.
"Penghinaan itu kejam, demoralisasi, tanpa empati, berbahaya secara emosional, dan prediktor nomor satu perceraian," tambah dia.
Baca Juga: Perempuan Menikah Wajib Tahu, Alasan Pasangan Selingkuh dengan Rekan Kerja
4. Menghalangi
Selain penghinaan, menghalangi juga menjadi salah satu esensi dasar dari komunikasi yang tidak sehat dalam hubungan setelah wanita menikah.
Menghalangi yang dimaksud di sini adalah cara mempertahankan diri ketika kewalahan atau dibanjiri dengan pertengkaran, menurut Finn.
Dengan kata lain, pasangan yang menghalangi biasanya akan memilih untuk diam, memalingkan muka, atau bahkan melarikan diri dari konflik yang terjadi.
Menghalangi dinilai menjadi tanda komunikasi yang buruk, karena sudah tidak ada lagi kepercayaan, tidak ada keamanan emosional, tidak ada rasa saling menghormati, dan tidak ada kebaikan yang dapat ditunjukkan dari sikap ini.