Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa brand modest fashion lokal masih terlalu takut untuk tampil berbeda.
Hal ini dapat terlihat dari bagaimana kebanyakan brand akan selalu mengikuti tren modest fashion yang ada, tanpa memperhatikan identitas brand-nya sendiri.
“Lalu kelemahan lainnya, kalau lagi ada tren, misalnya hijab printing, semua orang membuatnya. Memang bagus mendengarkan kata-kata pasar, tetapi menjadi berbeda enggak salah juga,”
Padahal, kata Franka, berani menunjukkan perbedaan merupakan salah satu cara agar modest fashion di Indonesia lebih beragam.
Baca Juga: Alifya Yunita Bagikan Tips Mempertahankan Bisnis Fashion di Era Pandemi
“Walaupun itu comfort zone, bukan berarti tren itu akan terus bertahan. Mungkin habis ini akan ada tren lagi. Nah, ini menjadi tantangan untuk brand, siapa yang berani tampil berbeda. Cobalah berani untuk memberikan diferensiasi, agar lebih beragam,” jelas Franka.
Itulah sejumlah kelebihan dan kekurangan modest fashion lokal di Indonesia.
Semoga, paparan Franka Soeria di atas bisa bermanfaat bagi Kawan Puan yang merupakan pelaku usaha di bidang modest fashion, ya! (*)